Plagiat sebenarnya sangat tidak sopan dan memalukan tetepi pada faktanya di jaman yang seperti ini ,dimana setiap orang ingin segera ADA, tanpa banyak MENGADA apalagi PENGADA,plagiat dijadikan salah satu jalan tercepat didukung perkenbangan teknologi yang memudahkan.
Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK, saya jadi tahu tentang ADA, PENGADA, dan MENGADA. Jadi, kita akan sebenar-benarnya menjadi seorang mahasiswa ADA jika kita selalu berjuang untuk menjadi mahasiswa mengada dan mahasiswa PENGADA. Caranya yaitu dengan memproduksi karya-karya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat PENGADA, dan hakekat MENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA. (((((Marilah kita budayakan Anti Plagiat))))))
Sebuah gelar kesarjanaan yang ada di depan nama kita hanya menunjukkan tentang keberadaan atau suatu gelar yang melekat pada pribadi itu sendiri, misalnya S.Pd. akan melekat pada Sarjana S1 pendidikan, sehingga bisa disebut bahwa "ADA" seorang guru. Seorang guru yang melakukan kegiata-kegiatan dalam kelas dan proses dirinya menjadi guru maka dapat disebutkan guru tersebut "MENGADA" atau menjadi seorang guru yang sesungguhnya, jika guru tersebut melakukan memberikan sumbangsihnya pada dunia pendidikan maka bisa disebut bahwa guru tersebut telah menunjukkan eksistensinya sebagai seorang guru. Tetapi perlu dipahami jika seorang calon sarjana yang dalam proses menuju ke-Sarjanaan-nya tersebut dia melakukan Plagiat maka keber-ADA-annya tadi bukan sebuah jalan "PENGADA"-an atas status Sarjana yang melekat padanya. Bisa saya suatu saat menjadi cara yang "MENIADAKAN" gelar Sarjana itu sendiri bahkan bisa disebut sarjana tersebut bukan lah seorang sarjana sehingga tidak dapat dilihat eksistensi dan sumbangsihnya dalam pada keilmuan yang dia dapatkan.
Nama : Retno Wahyudi Npm : 09144100066 Kelas : VII A2
Ternyata tak cukup keberadaan kita hanya ADA, melainkan kita harus MENGADA sekaligus PENGADA. Semoga Allah selalu memberi bimbingan dan kemudahan... Amiin..????
Nama : Marisa Nussliyanti Npm : 09144100074 Kelas : 7A2 Apapun profesi kita, jadilah diri sendiri dan percaya dengan kemampuan yang kita miliki,dan berushalah untuk memenuhi hakekat ada, mengada dan pengada
NURRETA EKA MAWARSARI (9144100058 / VII-A2) semoga kita menjadi guru yang ADA, MENGADA, dan PENGADA... dan kita dijauhkan dari kegiatan Plagiat dan Pemalsu... AMIN . . .
Ketika seseorang sudah ADA, maka sebenarnya mudah jalan baginya untuk MENGADA dan PENGADA. Menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA (menulis karya-karyanya) dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis apakah itu oleh seorang Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK oleh seorang guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA. Jadi jika guru ADA itu tidak bisa menuliskan dan memproduksi karya-karyanya sendiri melainkan malah meniru karya-karya orang lain maka ia merupakan Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK.
Guru ADA, namun suatu ketika keberadaan guru meniadakan guru jika guru tidak mau MENGADA. Jika guru tidak mengada maka guru tidak dapat menjadi PENGADA. Menurut alegi ini, Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA, MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis apakah itu oleh seorang Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK oleh seorang guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA. Itulah peran dan jasa Ruang dan Waktu yang tidak akan pernah lalai mencatat segala perbuatan manusia.
Nama : Anis Hidayatun NPM : 09144100068 Kelas : VII A2
Kita ADA, tetapi untuk menjadi MENGADA dan PENGADA, maka kita harus menunjukkan bahwa kita bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama yang berada di sekitar kita, usahakanlah agar kita tidak menjadi plagiat dan pemalsu PAK, sebab ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Nama : Sri Mustofiati NPM : 10144100091 Kelas: VII/A3
Setelah membaca elegi ini bahwa mengada akan disertai pengada, apabila kita sebagai plagiat sama saja kita meniadakan diri kita dan keberadaan kita akan musnah atau hilang. Semoga keberadaan kita selalu ada dengan mengada dan sebagai pengada.
Nama : Yuliana Astiti Mega Putri NPM :10144100104 Kelas: VII/A3
jadikanlah profesi kita ini untuk mengabdi/beramal kepada Allah SWT. Jalanilah dengan penuh keikhlasan. Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan jin dan manusia selain mengabdi kepada-Nya. Semoga kita semua menjadi guru ADA, guru MENGADA, dan guru PENGADA.
Nama : Eny Windarsih NPM : 09144100053 Kelas : VII A2
Sebagai seorang guru, tidak cukup dengan ADA saja, tetapi juga harus MENGADA dan PENGADA,,, Hindari plagiat dan pemalsu, jangan sampai menjadi contoh yang tidak baik bagi murid.
Nama : Siti Muflikhatun NPM : 09144100127 Kelas: VII A3
Saya ADA, namun suatu ketika keberadaan saya meniadakan saya jika saya tidak mau MENGADA. Jika saya tidak mengada maka saya tidak dapat menjadi PENGADA. Menurut saya alegi ini memberikan makna tersendiri bagi saya. Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA,MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita. Plagiat sepertinya sudah menjadi penyakit yang mulai menggerogoti bangsa ini, sangat menyedihkan jika mendengar orang yang begitu bangganya memamerkan karya tulisanya namun sebenarnya dia adalah plagiat.
Jalan orang berbeda-beda,, meski tujuannya sama. selalu ada proses menuju sesuatu, dan dengan proses lah kita belajar. Untuk menjadi seorang guru pun tentu membutuhkan proses, proses nya pun bermacam-macam tergantung pilihan masing-masing. jika menjadi guru hanya sekedar guru dan materi lah yang menjadi tujuannya dengan berbagai cara dilakukan, termasuk plagiat, bukan kepuasan batin dan kebahagiaan bahkan bukan juga kesuksesan yang akan di dapat namun itulah sebenarnya adalah jalan yang perlahan-lahan akan meniadakan kita.
ELEGI MERATAPI SANG ILMUAN PLAGIAT DAN GURU PEMALSU PAK Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuan Plagiat Dan Guru Pemalsu PAK, saya mendapatkan pengetahuan tentang arti Ada, Mengada, dan Pengada. Sebagain seorang guru dan calon guru hendaknya kita memperhatikan tentang apa yang telah kita perbuat mengenai Ada, Mengada, dan Pengada nya, karena hal itu berpengaruh akan keberadaan kita nantinya.
NAMA : NUR KHANIFAH KELAS: A4/VII NPM : 10144100150
Dalam dunia kita, banyak kita temukan istilah-istilah plagiat dan bahkan banyak orang yang melakukannya termasuk pemalsu PAK. Mungkin ada beberapa orang yang tidak tahu akan hal itu, namun keberadaan ruang dan waktu yang menjadi saksi bisu dilakukannya hal tersebut tidak dapat dibohongi. Mungkin memang hanya orang-orang yang ikhlas dan berfikir kritislah yang mampu membaca catatan dan penilaian yang dilakukan rung dan waktu. Plagiat dan pemalsu PAK itu terjadi karena adanya ada, mengada, dan pengada. Maka jika kita melakuakn hal tersebut secara tidak langsung jika kita sebagai seorang guru maka keberadaan kita akan terancam, jika keberadaaan terancam maka terancam pula mengada dan pengada kita sebagai seorang guru.Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA.
Nama : Ruri Latifah kelas : 7A1 npm : 09144100104 Dari artikel yg telah sy baca bahwa sebagai guru kiya dianggap ada bahwa kita bisa mengada dan menjadi pengada. Membuktikan bahwa ada itu butuh proses, karema kita harus membuat bukti bahwa kita itu ada dengan mengada,karena kita sudah berusaha mengada maka kita bisa disebut pengada.. Dalam usaha mengada dan menjadi pengada kita harus berusaha dengan ilmu yang kita milili agar k elak ilmu itu dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya murid kita. Jangan mencoba mengada-ngadakan sesuatu secara palsu dalam hal ini yaitu mengakukan karya orang lain menjadi karya kita... Karena jika anak didik kita tau... Betapa kecewanya mereka karenafigur guru yang meteka segani menjadi seorang plagiat dan pemalsu.
kita ADA, namun suatu ketika keberadaan kita bisa meniadakan kita jika kita tidak mau MENGADA dan PENGADA. Kita ADA maka kita harus menunjukkan bahwa kita bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama yang berada di sekeliling kita, jangan sampai kita menjadi plagiat dan pemalsu PAK, karena menjadi plagiat dapat meniadakan diri kita.
Nama : Hanif Nurhalimah NPM : 10144100122 Kelas: A4-VII Sebenar-benarnya guru ADA adalah sekaligus guru yang MENGADA dan PENGADA. Artinya, dalam menjalani kehidupan kita sebagai seorang guru, kita harus tetap menghidupkan ke-GURU-an kita. Menghidupkan ke-GURU-an kita artinya kita perlu menjalani kehidupan kita sebagai guru dengan sebenar-benarnya, misalnya dapat terwujud dengan melakukan kagiatan keguruan dengan benar seperti mengajar dengan benar, membelajarkan siswa dengan benar, melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dengan benar, serta membuat karya-karya yang berkaitan dengan hakekat kita sebagai guru dengan benar. Melakukan semua kegiatan yang sudah disebutkan tadi dengan benar artinya kita melakukan semua kegiatan tersebut dengan sepenuh hati. Dengan kita melakukan semua kegiatan kita sebagai seorang guru dengan sepenuh hati, itu akan memberikan sugesti positif kepada kita agar dapat selalu menjalani kegiatan kita sebagai seorang guru dengan ikhlas. Artinya kita mengajar dengan ikhlas, melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan ikhlas, memproduksi karya-karya yang berkaitan dengan hakikat kita sebagai seorang guru dengan ikhlas, dan lain-lain. Dengan ikhlas menjalani kegiatan kita sebagai seorang guru, diharapkan kita dapat menghasilkan karya-karya yang benar-benar berasal dari kita, artinya bukan hasil karya orang lain. Sehingga dengan kita menghasilkan produk-produk yang benar-benar dari kita, itu akan membuat kita memperoleh pengakuan bahwa kita adalah sebenar-benarnya seorang guru. Hal yang paling perlu dihindari kita sebagai seorang guru adalah menduplikat hasil karya orang lain, kita harus benar-benar dapat menunjukkan “ini lho saya”. Misalnya dengan pembuatan RPP yang dilakukan oleh diri kita sendiri, menciptakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai, penggunaan metode yang sesuai, pembuatan LKS yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran, dan lain-lain. Itu semua hanya kita sendiri yang dapat memciptakannya, karena kita lah yang tahu bagaimana kondisi kelas yang kita tangani. Oleh karena itu, karya-karya yang kita ciptakan harus benar-benar berasal dari kita sendiri agar hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Dengan kita memproduksi sendiri karya-karya kita, itu akan membuat kita terakui sebagai guru yang sebenar-benarnya, karena seperti kembali ke awal, yaitu: sebenar-benarnya guru ADA adalah sekaligus guru yang MENGADA dan PENGADA. Itulah yang dapat saya serap dari artikel "Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK" tulisan dari Dr Marsigit,MA yang saya baca ini. Dengan membaca artikel ini mudah-mudahan kelak saya bisa menjadi seorang guru yang ADA, MENGADA, dan PENGADA. terimakasih. :)
NAMA : NUNUNG RAHMANTO NPM : 09144100052/ 7A2 kata plagiat sudah tidak bisa di pungkiri lagi menjadi bagian dalam dunia pendidikan kita...untuk itu sebagai calon2 guru kita harus berusaha menjadi guru yang Ada, Mengada dan Pengada :)agar supaya budaya plagiat tak ada lagi!
Nama : Ristalina Rarasanti Kelas : A4 NPM : 10144100209
Setelah membaca elegi tadi sebagai calon guru kita menjadi ADA. Dan untuk menjadi guru MENGADA dan PENGADA kita harus berjuang, belajar dan mampu mengembangkan ilmu kita sesuai dengan bidang kita sendiri yaitu pendidikan serta mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dan tidak menjadi PLAGIAT. kita sebagai guru tidak menjadi PLAGIAT karena bisa meniadakan saya sebagai guru MENGADA dan juga tidak akan bisa menjadi guru PENGADA.
NAMA :KUMOLOWATI HARIMURTI NPM :10144100235 KELAS:A4 Untuk bisa menjadi seorang yang ADA, MENGADA dan PENGADA diperlukan keimanan, keikhlasan dan kesadaran. Guru adalah pekerjaan yang amanah dan penuh tanggung jawab terhadap siswanya dalam membentuk kreatifitas dan karakter anak didik yang bermoral dan berakhlak. Bagaimana bisa seorang guru bisa mendidik siswanya menjadi bermoral dan berakhlak jika dia sendiri melakukan hal yang tidak bermoral..
sungguh sebuah ironi jika menyadari bahwa realitas yang ada pada bangsa ini, para pendidik memang ADA, bahkan sangat banyak kuantitasnya, mereka juga telah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi pendidik yang MENGADA, namun sangat disayangkan kuantitas yang besar dari para pendidik yang ada belum dibarengi dengan kualitas mereka untuk menjadi para pendidik PENGADA dengan karya-karya ilmiahnya, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.
Nama : Dyah Oktariana NPM : 09144100101 Kelas : VIIA3 Dari elegi diatas yang saya dapat simpulkan bahwa sebagai seorang guru dan calon guru kita dianggap ada jika kita bisa mengada dan menjadi pengada. Membuktikan bahwa ada itu butuh proses, karena kita harus membuat bukti bahwa kita itu ada dengan mengada, karena kita sudah berusaha mengada maka kita bisa disebut pengada.. Dalam usaha mengada dan menjadi pengada kita berusaha memberikan ilmu yang kita miliki kepada anak didik kita agar ilmu itu bermanfaat bagi mereka. Sebagai seorang guru dan calon guru, jangan sampai kita memberikan contoh yang tidak baik dengan cara plagiat atau mengaku karya milik orang lain menjadi milik kita.
Jefti Mardayanti 09144100110 7A3 Berdasarkan "Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK" oleh bpk Marsigit saya simpulka bahwa untuk menjadi Guru ADA seorang calon guru atau guru harus selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. Tapi, sebuah karya bisa terancam menjadi mitos dan MENIADAKAN, jika engkau merasa puas dengan hanya membuat karya-karya PLAGIAT sehingga nasib dari sebuah karyamu itu persis seperti nasib dirimu yang tidak mengetahui ADA, MENGADA dan PENGADA.
Nama : Arinta Ghifar Akbari Npm. : 10144100194 Kelas : A4
Ternyata tidak cukup dengan ADA saja tetapi harus menjadi MENGADA dan PENGADA. Untuk mencapai ADA, MENGADA dan PENGADA memang berat. Perlu kerja keras tanpa mengenal lelah, tetapi jangan sampai menjadi Plagiator, buat apa pujian, sanjungan dan jabatan namun semuanya penuh kepalsuan.
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
Nama : Nevi Ristiana NPM : 10144100222 Kelas : A4 Dalam artikel yang sudah saya baca tersebut, menurut pemahaman saya, bahwa jadi sebagai seorang guru benar tidak cukup hanya dengan ADA tetapi harus juga disertai dengan MENGADA dan PENGADA untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan inovasi- inovasi terutama untuk kemajuan pendidikan. Plagiat sepertinya sudah merajalela dan menjadikan seseorang bukan menjadi dirinya sendiri. Dia hanya menunjukan sesuatu yang sudah ada dari hasil karya orang lain dan mengatasnamakan dirinya dalam tulisan-tulisan itu. Jadi itu bukanlah karya murni dari pemikiran dirinya sendiri. Sungguh menyedihkan sekali....
seorang guru tidak hanya ADA dalam pembelajaran tetapi guru harus dapat menghidupkan pembelajaran itu dengan MENGADA, dengan MENGADA pembelajaran akan lebih inovatif..
nama : MOCHAMAD SACHIRUDIN NPM : 09144100038 kelas : 7A1 Menjadi diri sendiri, bangga dengan karya sendiri, merasa malu dengan karya plagiat, akan menjadikan kita lebih tenang dan merasa bangga dengan apa yang kita lakukan, untuk itu, merasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT haruslah ditanam pada diri kita. Mungkin untuk pertama karyanya kurang bagus, karena baru proses belajar tapi untuk selanjutnya akan berpulu-puluh kali baugusnya dari pada karya hasil plagiat
nama : Anis Kristini NPM : 09144100087 Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA,MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita
Menurut saya untuk apa kita susah-susah mencari ilmu dan menjunjung tinggi profesionalitas jika akhirnya mengambil karya dan jeripayah orang lain. Manusia itu di definisikan memiliki alak, pikiran, dan hati nurani. dan bila kita tega mencuri dan tidak punya hati nurani, apakah kita masih pantas disebut manusia?
Guru bukan hanya sekedar seseorang yang memiliki gelar atau panggilan “guru”. Guru memiliki tugas dan kewajiban yang harus mereka penuhi. Guru bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dan perilaku siswa. Guru memperoleh gelar jika mereka selasai memenuhi tugas-tugasnya dalam studinya. Jika ia benar-benar mampu memenuhi tugasnya kemudian dia disebut sebagai seoarang guru ketika dia telah bertanggungjawab terhadap keberhasilan siswa dan perubahan perilaku siswa, yaitu dengan mengajari dan membimbing siswanya. Jadi bukan hanya sekedar guru yang menitipkan namanya sebagai seoarang guru.
Nama : Siswantini NPM : 09144100117/ VII A3 Menurut pendapat saya setelah membaca dan memahami “elegi meratapi sang ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK” adalah ilmuwan plagiat adalah ilmuwan yang tidak mengenal dirinya sebagai ilmuwan ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal ilmuwan MENGADA dan ilmuwan PENGADA. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal guru MENGADA dan guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis bagi baik oleh ilmuwan plagiat maupun memalsukan PAK oleh guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA.
Banyak orang melakukan plagiat atau pemalsuan, padalal hal tersebut tidak menjamin keberadaanya akan dihormati oleh orang lain. Walaupun hasil plagiat itu ada.... mungkin hanya ada untuk dirinya bukan untuk orang lain. Andaikan seorang ilmuan tidak melakukan itu tentu akan ada atau banyak yang menghormati keberadaanya dengan prestasi yang dia miliki... walaupun ada tapi kalau tidak dihormati apa gunanya...
Pemalsuan atau plagiat tidak akan dapat mengembangan daya pikir seseorang, sehingga walaupun dia dapat melakukan sesuatu namun dengan cara plagiat itu tidak akan berarti apa-apa.
Nama : Eka Praseyawati NPM : 09144100109 Kelas : VII/A3
Sebagai seorang guru sebaiknya kita menjadi guru yang ada, mengada, dan juga pengada. Ada yaitu bukti bahwa sudah menempuh suatu hal tersebut. Mengada yaitu jika kita berada dalam suatu proses tersebut. Sedangkan pengada merupakan hasil dari proses yang telah kita lakukan. sebaiknya kita selalu berjuang dengan semua kemampuan kita agar menjadi guru ada, mengada, dan pengada.
Hal simpel yang dapat saya praktikan dalam dunia sekarang yaitu memposisikan sebagai mahasiswa seperti yang dikatakan Antinomi:
"Misal engkau adalah MAHASISWA yang sedang menempuh perkuliahan. Maka tanda-tanganmu dalam daftar hadir merupakan bukti bahwa engkau itu ADA. Sedangkan kegiatanmu mengerjakan tugas-tugas dari dosenmu itu menunjukkan MENGADA mu. Jika engkau telah membuat tugas-tugas maka itu bukti bahwa engkau telah menjadi PENGADA, yaitu pengada akan tugas-tugasmu"
Nama : Rohmat Yuliyanto NPM : 09144100135 Kelas : 7.A4
Salah satu hal yang selama ini masih terjadi di negeri tercinta adalah Plagiat dan Pemalsuan. Plagiat dan pemalsuan adalah dua hal yang beda tapi nampak sama. Sama-sama tidak benar dan sama-sama tidak jujur. Sedangkan kejujuran itu merupakan hal yang ringan diucapkan tapi berat dilakukan. Apalagi sudah menyangkut pemalsuan PAK. Mungkin tidak hanya PAK tapi kemungkinan banyak data-data lain yang dipalsukan, misalnya ijazah, laporan-laporan, dan data lain yang bisa dipalsukan. Sampai detik ini pun saya yakin masih banyak praktek TIDAK ADA menjadi ADA karena DIADAKAN. Padahal yang sebenarnya haruslah ADA terlebih dahulu, barulah MENGADA dan akhirnya hasil dari MENGADA adalah adanya PENGADA. Hal yang TIDAK ADA menjadi ADA adalah contoh pemalsuan dan juga ketidak jujuran. Bisa saja dikatakan MENGADA-ADA sesuatu yang TIDAK ADA atau hanya sebagai PENGADA-ADA (Bahasa jawanya “gawe-gawe”). Untuk kembali kepada hakikat ADA yang sebenarnya adalah dengan kejujuran. Walaupun mudah diucapkan namun berat untuk dilakukan terutama bagi orang-orang yang suka dengan ASPAL (asli tapi palsu). Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjadi ADA yang MENGADA dan PENGADA sesuai hakekat yang dibenarkan oleh ADA. Mari kita lakukan dengan 3D (Dimulai dari hal yang kecil, Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari sekarang). Karena aku ADA. Untuk bisa MENGADA dan menjadi PENGADA, aku butuh proses. Dengan proses yang sesuai prosedur, semoga Hasilnya juga LEBIH MUJUR. Amin
Pada dasarnya manusia itu ada jika dia mempunyai ide-ide yang bermanfaat untuk orang di sekitarnya. Jika dia menjadikan ADA,MENGADA dan PENGADA, maka hilanglah KEBERADAAN manusia itu dari orang-di sekitarnya
Untuk mencapai soerang guru yang ADA, MENGADA dan PENGADA yang hakiki dibutuhkan kerja keras dan keikhlasan.maka mari kita semangat untuk mencapainya. Agus sunaryo 09144100005/7A1
setelah membaca artikel tersebut, saya menjadi mengetahui tentang hakekat ADA, MENGADA, dan PENGADA. Sebagai seorang guru, kita dituntut agar mengerti maksud dari ketiga kata itu agar tidak ada lagi kegiatan plagiat dan semacamnya. Guru juga akan benar-benar menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan.
nama : Puji Harso Kelas : 7A2 npm : 09144100054 sebagai seorang guru yang berkopeten, hindarilah plagiat,dan Manusia perlu mengada agar orang lain mengetahui keberADAan kita. Namun cara kita mengada adakalanya kebablasan. Demi titel tertentu menggunakan cara-cara mengadanya orang lain, bukan cara mengadanya sendiri. Ironis memang. Marilah memohon ampun atas segala khilaf. Jika ingin dikatakan ada, mari kita mengada sesuai dengan etika. Kepuasan dan ketentraman hati akan tercapai ketika kita mampu mengada tanpa merampas hak orang lain.
nama:Endah Sri Setyaningsih kelas: 7A4 NPM: 09144100154 Seperti yang dikatakan oleh Antinomi: Misal engkau adalah seorang Guru, maka Ijazahmu dan penulisan gelarmu di depan namamu itu pertanda bahwa engkau Guru ADA. Sedangkan kegiatan-kegiatanmu mengajar, menulis dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu menunjukkan dirimu sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan dirimu sebagai Guru PENGADA. jadi kita harus menjadiguru yang ADA, MeNGADa, dan PEGADA bukan menjadi seorang guru yang hanya ada saja
nama : Rizqi Kurnia W kelas : 7A4 NPM : 09144100150
Misal engkau adalah seorang Guru, maka Ijazahmu dan penulisan gelarmu di depan namamu itu pertanda bahwa engkau Guru ADA. Sedangkan kegiatan-kegiatanmu menulis itu menunjukkan dirimu sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan dirimu sebagai Guru PENGADA. jadi antara ADA, MANGADA dan PENGADA salinga berkaitan. sehingga kita menjadi seorang guru kita harus memperhatikan ketiga dari kata tersebut.
Nama : Tri Wijiningsih NPM : 09144100120 Kelas: VII A3 Setelah membaca tentang "elegi meratapi sang ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK", saya jadi mengerti apa itu ADA, MENGADA dan PENGADA. jadi, kita sebagai calon seorang guru haruslah ADA, MENGADA dan PENGADA agar kita bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain dan sebagai seorang calon guru jauhi yang namanya Plagiat dan Pemalsu PAK.
"Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK"
Banyak tugas yang akan kita emban sebagai calon-calon guru masa depan. Tentunya bukanlah tugas yang mudah bagi kita. Bagi seorang guru, kita harus tahu dan paham dan memiliki akan ADA, MENGADA, PENGADA. Hal itu yang sangat diperlukan untuk masa depan generasi penerus. Katakan "NO" pada plagiat.
Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK
Sungguh sangat memprihatinkan adanya ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK. Pergulatan antara ada, mengada dan pengada. Kita hendaknya selalu mempunyai sifat ada, menunjukkan bahwa kita mnegada, dan kita harus menjadi pengada. Di dalam artikel Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK sudah banyak contoh-contoh tentang pergulatan antara ada, mengada dan pengada. Pada dsarnya ilmuwan plagiat merupakan ilmuwan yang tidak mengenal bahwa dirinya ada, maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal ilmuwan mengada dan ilmuwan pengada. Sedemikian halnya denan guru pemalsu PAK sesuai dengan judul pada artikel ini. Maka dengan begitu kita harus mempunyai sifat ada, menunjukkan bahwa kita mengada, dan harus menjadi pengada pada apapun jabatan dan posisinya.
nama: endang lestari kelas: VII A 2 npm:09144100076
Be yourself...jadilah diri sendiri itu natural,,,jadilah guru yang ada, pengada dan mengada...seorang plagiat bisa dikatakan baik bisa dikatakan buruk,,plagiat yang baik merupakan plagiat yang mengambil sisi sisi positif dri apa yang diplagiati kemudian diterapkan dan diamalkan dengan baik..sebagai guru diharapkan dapat memenuhi hakekat yang ada
menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. inilah gambaran yang harus kita cermati betul, dimana dan bagaimana kita nantinya itulah yang harus kita renungkan.
nama : rini harti nim : 09144100149 kelas : a4 / 7
Paramitos itu pulalah yang selalu mengajakmu menyesatkan mereka untuk berhenti hanya sebagai Ilmuwan ADA dan Guru ADA saja. Padahal jika hanya sebagai Ilmuwan ADA atau Guru ADA saja, maka akan terancam sebagai Ilmuwan TIDAK ADA dan Guru TIDAK ADA. Jika telah muncul Hukuman ADA atau Pemecatan ADA, maka Hukuman dan Pemecatan MENGADA akan segera MENIADAKAN Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK. Maka akan terasa pedih dan perih hukumannya bagi orang-orang yang di anggap TIDAK ADA. Padahal perjuangan mereka masih sangat banyak dan sangat panjang
"ADA" adalah sebuah EKSISTENSI. dan seorang guru mempunyai EKSISTENSI dalam dunia pendidikan. Tak perlu MENGADA untuk menjadi ADA. Lakukan kewajiban seorang pendidik. Gunakanlah hati nurani kita sebagai makhluk Allah. ADA dalam ADA. Bukan KEBERADAAN INDIVIDU.
hakekatnya guru harus ada, mengada, dan pengada artinya guru harus menunjukkan eksistensinya dengan berkarya dalam pendidikan. harus mampu menciptakan hal-hal yang dapat memajukan dunia pendidikan dan menciptakan generasi-generasi penerus yang luar biasa
Nama : Hanik Setiyaningsih NPM : 10144100023 Kelas : A1
Guru dan ilmuwan seharusnya mampu menjadi contoh bagi siswanya. Maka jika ada iluwan plagiat atau guru pemalsu PAK, pemerintah harus mengambil tindakan dengan sanksi yang tegas. Skorsing atau pemberhentian kalau perlu. Karena guru atau ilmuwan yang seperti itu tidak bisa dijadikan sebagai contoh untuk siswanya. Kalau gurunya plagiat muridnya mau jadi apa???
Guru dikatakan baik jika memahami esensinya sebagai guru yang ADA, PENGADA, dan tentunya MENGADA, karena hal tersebut yang membuat orang lain mengakui KEBERADAANnya.
Seorang guru haruslah bisa menjadi ADA, MENGADA,dan PENGADA. bukanlah berusaha untuk menjadi ADA dan MENGADA untuk dapat dilihat dan diakui orang- orang lain dengan menjadi plagiat. Namun keberADAannya benar-benar dari hasil kerja kerasnya bukan dengan cara curang atau dengan yang lainnya untuk dapat dikenal orang.
ADA, MENGADA, DAN PENGADA, sebagai mahasiswa saya ADA, saya telah mengerjakan tugas2 kuliah, yang berarti saya MENGADA, dan adanya tugas2 itu menunjukan saya sebagai PENGADA, apakah pemahaman saya ini benar. Plagiat dan pemalsu itu memang hal yang negatif karena itu sama saja membodohi diri sendiri, tapi saya juga masih bingung dengan alegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK, saya masih bingung dengan apa hubungan antara ADA, MENGADA, dan PENGADA ini dengan seorang ilmuwan Plagiat dan tertangkap banyak Guru Pemalsu PAK.
menjadi seorang guru tidak cukup dengan ADA tetapi dari yang ADA harus menjadi MENGADA dan PENGADA, tetapi untuk menjadi ADA, MENGADA dan PENGADA tidak harus menjadi Plagiator.jadilah guru yang ADA, PENGADA dan MENGADA yang baik bagi anak didiknya. karena tidak yang semua baik itu benar tetapi yang benar itu pasti baik....
Seseorang plagiat tidak dikatakan ada.Artinya seorang guru yang plagiat dia tidak ada apalagi mengada bahkan pengada.Dia tidak ADA, MENGADA bahkan MENGADA UNTUK siswanya secara ilmu, karena apa yang diberikan adalah palsu.
nama : Tutut Sulistyo putri kelas :7A4 NPM :09144100148
kata kuncinya adalah: Ilmuwan ADA itu adalah sekaligus Ilmuwan MENGADA dan Ilmuwan PENGADA. Dan Guru ADA itu adalah sekaligus Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Ilmuan plagiat ketika dia tidak mengenal dirinya sebagai ilmuan ada. (ini artinya saya juga sedang melakukan plagiat tentang pengertian diatas itu sendiri, kecuali saya membuat kesimpulan dengan apa yang telah saya pahami sendiri.) tidak selamanya plagiat bernilai buruk, plagiat dienarkan ketika kita berplagiat dengan kegiatan yang positif.
Seorang plagiat dalam dunia pendidikan berarti apa yang dilakukan untuk dunia pendidikan hanyalah kebohongan dan hanyalah perusak dunia pendidikan karena dengan plagiat dunia pendidikan tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik lagi.
Seorang plagiat dalam dunia pendidikan berarti apa yang dilakukannya untuk dunia pendidikan hanyalah kebohongan dan hanyalah perusak dunia pendidikan karena dengan plagiat dunia pendidikan tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik lagi.
Dalam elegi ini, bahwa pesan yang disampaikannya adalah jadi seorang yang ada, mengada, dan pengada, misalkan seorang guru itu mempunyai ijasah sarjana maka dy akan dianggap Guru ADA, dy juga melakukan kegiatan-kegiatan mengajar, menulis dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu menunjukkan sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan sebagai Guru PENGADA. Janganlah hanya menjadi seseorang yang ada, tpi berusaha menjadi mengada, dan pengada dengan tanpa mencuri atau meniru hasil karya orang lain. Sehingga kita tidak merasa mebohongi diri sendirI dengan keberadaan ADA.
nama : Dede Rostianah Kelas : A4 NPM : 10144100193 seorang guru merupakan sosk yang menjadi panutan bagi masyarakat dan muridnya. apa jadinya jika seorang guru adalah guru yang plagiat dan pemalsu? tentu akan dicontoh dan diikuti khususnya oleh murid-muridnya yang kelak akan tumbuh besar dan menjadi anggota masyarakat. dengan demikian hendaklah bagi seorang guru menjadi teladan yang baik yang akan membentuk anak bangsa yang bermartabat.
Zaman sekarang ini, plagiat dijadikan salah satu jalan paling cepat(jalan pintas), dan ditambah lagi sekarang didukung oleh perkembangan teknologi yang memudahkan para pelaku melakukan plagiat.Apalagi dari sekian banyak orang ingin segera ADA,dan tanpa MENGADAkan dan apalagi menjadi PENGADA. Apalagi seorang guru, seorang guru adalah panutan bagi murid-muridnya, maka sebagai seorang guru harus bersikap yang baik agar jadi teladan yang baik bagi murid-muridnya.
plagiat masih banyak ditemukan dalam dunia pendidikan kita, karena mereka merasa itu suatu jalan pintas untuk mempermudah tujuan mereka. semoga kita semua bisa menjadi guru yang tidak berplagiat yang bisa menjadi panutan murid-murid kita. Amin!!!!!!
Nama: Oko Setyawan NPM: 09144100078 Kelas: A2 plagiat masih banyak ditemukan dalam dunia pendidikan kita, karena mereka merasa itu suatu jalan pintas untuk mempermudah tujuan mereka. semoga kita semua bisa menjadi guru yang tidak berplagiat yang bisa menjadi panutan murid-murid kita. Amin!!!!!!
Nama : Khusni Salamah Npm : 09144100034 Kelas :7A Setelah saya baca artikel ini, tidak disangka sekarang banyak guru melakukan plagiat dan memalsukan PAK demi kenaikan pangkatnya. Guru yang seharusnya sebagai contoh yang baik bagi anak didiknya,malah melakukan tindakan yang tindak pantas dilakukan oleh seorang pendidik.
Nama : Astri Ayomi Kelas : A3 NPM :10144100114 Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuan Plagiat Dan Guru Pemalsu PAK, saya mendapat arti hidup baru bahwa kita seharusnya bersikap jujur dalam keadaan apapun...
memang banyak alasan mengapa guru melakukan plagiat, memang hal ini tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang guru. tetapi bila kita mau menelusuri lebih jauh saya yakin kita juga akan bimbang melakukan hal yang seperti itu juga atau tidak
Margaretha Retno Anggraeni 09144100028 7A1 Dengan berkembangannya teknologi yang lebih canggih seringkali membut kita untuk mencari jalan yang lebih enak tanpa berfikir tinggal mengopy yang sering kita sebut dengan plagiat. Seseorang yang seperti ini bukanlah orang yang bisa menggunakan fasilitas teknologi yang baik, jika seseorang hendak melakukan sesuatu sebaiknya hal yang dilihat ataupun di baca dijadikan refrensi. Menjadi seorang guru harus murni dari diri sendiri, dengan apa adanya menjadikan seorang guru ADA, MENGADA, dan PENGADA menjikan guru itu ADA di mana-mana dengan ciri dirinya sendiri, karena pada dasarnya apa yang dilakukan guru pasti ditirukan oleh sisiwanya.
INDAH PUSPITA DEWI (09144100027) 7A1 Ternyata menjadi seorang guru itu tidak cukup dengan ADA saja tetapi harus menjadi MENGADA dan PENGADA agar tidak disebut sebagi plagiator
Siti Zahirotussadiyah 09144100088 7A2 Seorang guru adalah panutan, dan menjadi contoh dimasyarakat,Maka sudah seharusnya seorang guru harus menjadi contoh yang baik, menjadi dirinya-sendiri.Guru juga dituntut untuk menjadi mengada dan pengada.
siti zahirotussadiyah 09144100088 7A2 Seorang guru adalah panutan dalam masyarakat dan muridnya, guru juga sering kali menjadi contoh yang baik. Maka sudah seharusnya Guru mampu menjadi mengada dan juga pengada.
Nama :Akhir Candra Alim NPM :09144100072 Kelas:7B Plagiat atau yang sering di sebut menjiplak, dalam elegi ini saya mengartikan bahwa ADA bagi seorang guru dapat di buktikan dengan adanya kemampuan yang di miliknya, PENGADA bagi seorang guru adalah ilmu dan pengetahuan yang di milik nya dapat di berikan kepada anak didiknya lalu kata MENGADA adalah seorang guru berhasil dalam mendidik siswa dengan adanya prestasi bagi siswa tersebut.
Nama : Novika Ratna Nuriani NPM : 09144100026 Semester : VII A1
Seorang guru benar tidak cukup hanya dengan ADA tetapi harus juga disertai dengan MENGADA dan PENGADA untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan inovasi-inovasi terutama untuk kemajuan pendidikan. Jadi seorang guru harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang kita yaitu pendidikan. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru. Agar kapasitas kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
nama : Dwi Lestari npm : 10144100215 kelas : A4/VII Kita tidak cukup ADA tetapi haruslah menjadi MENGADA dan PENGADA. Tetapi untuk menjadi MENGADA dan PENGADA tidaklah harus dengan jalan menjadi plagiat karena menjadi plagiat dapat meniadakan diri kita. Kita sebagai seorang guru harus mampu mengembangkan ilmu kita sendiri dan menghasilkan karya-karya kita sendiri yang baru tanpa meniru oranglain.
Menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. inilah gambaran yang harus kita cermati betul, dimana dan bagaimana kita nantinya itulah yang harus kita renungkan.
Nama : Chusniatun NPM : 09144100014 Semester/Kelas : VII/A1 Ruang dan Waktu itu sebetulnya selalu memberikan catatan dan penilaian terhadap apapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya bagi orang-orang yang ikhlas dan berpikir kritislah yang mampu membaca catatan dan penilaian yang dilakukan oleh Ruang dan Waktu. Peristiwa tertangkapnya Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK itu adalah puncak gunung es dari pergulatan antara Ilmuwan Ada, Ilmuwan Mengada, dan Ilmuwan Pengada; serta Guru ADA, Guru Mengada dan Guru Pengada. Mereka juga akan benar-benar menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan.
Nama: Esi Nofi Rahmawati NPM : 09144100017 Kls : VII A1 guru ADA, guru MENGADA, guru PENGADA mereka saling berjuang untuk memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA, hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA.
Nama :Susiati
ReplyDeleteNpm :09144100021
Kelas :7a1
Plagiat sebenarnya sangat tidak sopan dan memalukan tetepi pada faktanya di jaman yang seperti ini ,dimana setiap orang ingin segera ADA, tanpa banyak MENGADA apalagi PENGADA,plagiat dijadikan salah satu jalan tercepat didukung perkenbangan teknologi yang memudahkan.
Nama : Noraini
ReplyDeleteNPM : 09144100048
Kelas : VII A2
Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK, saya jadi tahu tentang ADA, PENGADA, dan MENGADA. Jadi, kita akan sebenar-benarnya menjadi seorang mahasiswa ADA jika kita selalu berjuang untuk menjadi mahasiswa mengada dan mahasiswa PENGADA. Caranya yaitu dengan memproduksi karya-karya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat PENGADA, dan hakekat MENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA.
(((((Marilah kita budayakan Anti Plagiat))))))
Eko Purwanti (09144100057/VII A2)
ReplyDeleteSebuah gelar kesarjanaan yang ada di depan nama kita hanya menunjukkan tentang keberadaan atau suatu gelar yang melekat pada pribadi itu sendiri, misalnya S.Pd. akan melekat pada Sarjana S1 pendidikan, sehingga bisa disebut bahwa "ADA" seorang guru. Seorang guru yang melakukan kegiata-kegiatan dalam kelas dan proses dirinya menjadi guru maka dapat disebutkan guru tersebut "MENGADA" atau menjadi seorang guru yang sesungguhnya, jika guru tersebut melakukan memberikan sumbangsihnya pada dunia pendidikan maka bisa disebut bahwa guru tersebut telah menunjukkan eksistensinya sebagai seorang guru. Tetapi perlu dipahami jika seorang calon sarjana yang dalam proses menuju ke-Sarjanaan-nya tersebut dia melakukan Plagiat maka keber-ADA-annya tadi bukan sebuah jalan "PENGADA"-an atas status Sarjana yang melekat padanya. Bisa saya suatu saat menjadi cara yang "MENIADAKAN" gelar Sarjana itu sendiri bahkan bisa disebut sarjana tersebut bukan lah seorang sarjana sehingga tidak dapat dilihat eksistensi dan sumbangsihnya dalam pada keilmuan yang dia dapatkan.
Nama : Retno Wahyudi
ReplyDeleteNpm : 09144100066
Kelas : VII A2
Ternyata tak cukup keberadaan kita hanya ADA, melainkan kita harus MENGADA sekaligus PENGADA.
Semoga Allah selalu memberi bimbingan dan kemudahan... Amiin..????
Nama : Marisa Nussliyanti
ReplyDeleteNpm : 09144100074
Kelas : 7A2
Apapun profesi kita, jadilah diri sendiri dan percaya dengan kemampuan yang kita miliki,dan berushalah untuk memenuhi hakekat ada, mengada dan pengada
NURRETA EKA MAWARSARI (9144100058 / VII-A2)
ReplyDeletesemoga kita menjadi guru yang ADA, MENGADA, dan PENGADA...
dan kita dijauhkan dari kegiatan Plagiat dan Pemalsu...
AMIN . . .
Nama : Trihartanto
ReplyDeleteNPM : 09144100080
Kelas : 7A2
Ketika seseorang sudah ADA, maka sebenarnya mudah jalan baginya untuk MENGADA dan PENGADA. Menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA (menulis karya-karyanya) dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis apakah itu oleh seorang Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK oleh seorang guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA. Jadi jika guru ADA itu tidak bisa menuliskan dan memproduksi karya-karyanya sendiri melainkan malah meniru karya-karya orang lain maka ia merupakan Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK.
Nama :Dela Indrawati
ReplyDeleteNPM :09144100103
Kelas : 7A3
Guru ADA, namun suatu ketika keberadaan guru meniadakan guru jika guru tidak mau MENGADA. Jika guru tidak mengada maka guru tidak dapat menjadi PENGADA. Menurut alegi ini, Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA, MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis apakah itu oleh seorang Ilmuwan Plagiat dan memalsukan PAK oleh seorang guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA. Itulah peran dan jasa Ruang dan Waktu yang tidak akan pernah lalai mencatat segala perbuatan manusia.
Nama : Anis Hidayatun
ReplyDeleteNPM : 09144100068
Kelas : VII A2
Kita ADA, tetapi untuk menjadi MENGADA dan PENGADA, maka kita harus menunjukkan bahwa kita bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama yang berada di sekitar kita, usahakanlah agar kita tidak menjadi plagiat dan pemalsu PAK, sebab ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Nama : Sri Mustofiati
ReplyDeleteNPM : 10144100091
Kelas: VII/A3
Setelah membaca elegi ini bahwa mengada akan disertai pengada, apabila kita sebagai plagiat sama saja kita meniadakan diri kita dan keberadaan kita akan musnah atau hilang. Semoga keberadaan kita selalu ada dengan mengada dan sebagai pengada.
Nama : Yuliana Astiti Mega Putri
ReplyDeleteNPM :10144100104
Kelas: VII/A3
jadikanlah profesi kita ini untuk mengabdi/beramal kepada Allah SWT. Jalanilah dengan penuh keikhlasan. Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan jin dan manusia selain mengabdi kepada-Nya. Semoga kita semua menjadi guru ADA, guru MENGADA, dan guru PENGADA.
Nama : Eny Windarsih
ReplyDeleteNPM : 09144100053
Kelas : VII A2
Sebagai seorang guru, tidak cukup dengan ADA saja, tetapi juga harus MENGADA dan PENGADA,,,
Hindari plagiat dan pemalsu, jangan sampai menjadi contoh yang tidak baik bagi murid.
Nama : Siti Muflikhatun
ReplyDeleteNPM : 09144100127
Kelas: VII A3
Saya ADA, namun suatu ketika keberadaan saya meniadakan saya jika saya tidak mau MENGADA. Jika saya tidak mengada maka saya tidak dapat menjadi PENGADA. Menurut saya alegi ini memberikan makna tersendiri bagi saya. Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA,MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita. Plagiat sepertinya sudah menjadi penyakit yang mulai menggerogoti bangsa ini, sangat menyedihkan jika mendengar orang yang begitu bangganya memamerkan karya tulisanya namun sebenarnya dia adalah plagiat.
NAMA: HENI ROKHMAWATI
ReplyDeleteKELAS: VII/A4
NPM: 10144100204
Jalan orang berbeda-beda,, meski tujuannya sama.
selalu ada proses menuju sesuatu, dan dengan proses lah kita belajar. Untuk menjadi seorang guru pun tentu membutuhkan proses, proses nya pun bermacam-macam tergantung pilihan masing-masing. jika menjadi guru hanya sekedar guru dan materi lah yang menjadi tujuannya dengan berbagai cara dilakukan, termasuk plagiat, bukan kepuasan batin dan kebahagiaan bahkan bukan juga kesuksesan yang akan di dapat namun itulah sebenarnya adalah jalan yang perlahan-lahan akan meniadakan kita.
Nama : ANDI PURNAMA
ReplyDeleteKelas : 7A2
NPM : 09144100077
ELEGI MERATAPI SANG ILMUAN PLAGIAT DAN GURU PEMALSU PAK
Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuan Plagiat Dan Guru Pemalsu PAK, saya mendapatkan pengetahuan tentang arti Ada, Mengada, dan Pengada. Sebagain seorang guru dan calon guru hendaknya kita memperhatikan tentang apa yang telah kita perbuat mengenai Ada, Mengada, dan Pengada nya, karena hal itu berpengaruh akan keberadaan kita nantinya.
NAMA : NUR KHANIFAH
ReplyDeleteKELAS: A4/VII
NPM : 10144100150
Dalam dunia kita, banyak kita temukan istilah-istilah plagiat dan bahkan banyak orang yang melakukannya termasuk pemalsu PAK. Mungkin ada beberapa orang yang tidak tahu akan hal itu, namun keberadaan ruang dan waktu yang menjadi saksi bisu dilakukannya hal tersebut tidak dapat dibohongi. Mungkin memang hanya orang-orang yang ikhlas dan berfikir kritislah yang mampu membaca catatan dan penilaian yang dilakukan rung dan waktu. Plagiat dan pemalsu PAK itu terjadi karena adanya ada, mengada, dan pengada. Maka jika kita melakuakn hal tersebut secara tidak langsung jika kita sebagai seorang guru maka keberadaan kita akan terancam, jika keberadaaan terancam maka terancam pula mengada dan pengada kita sebagai seorang guru.Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai Guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal dirinya sebagai Guru MENGADA dan Guru PENGADA.
Nama : Ruri Latifah
ReplyDeletekelas : 7A1
npm : 09144100104
Dari artikel yg telah sy baca bahwa sebagai guru kiya dianggap ada bahwa kita bisa mengada dan menjadi pengada. Membuktikan bahwa ada itu butuh proses, karema kita harus membuat bukti bahwa kita itu ada dengan mengada,karena kita sudah berusaha mengada maka kita bisa disebut pengada.. Dalam usaha mengada dan menjadi pengada kita harus berusaha dengan ilmu yang kita milili agar k elak ilmu itu dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya murid kita. Jangan mencoba mengada-ngadakan sesuatu secara palsu dalam hal ini yaitu mengakukan karya orang lain menjadi karya kita... Karena jika anak didik kita tau... Betapa kecewanya mereka karenafigur guru yang meteka segani menjadi seorang plagiat dan pemalsu.
Nama: Deswa Wiji Rachmawati
ReplyDeleteKelas: VII/A4
NPM: 10144100136
kita ADA, namun suatu ketika keberadaan kita bisa meniadakan kita jika kita tidak mau MENGADA dan PENGADA. Kita ADA maka kita harus menunjukkan bahwa kita bisa bermanfaat bagi orang lain, terutama yang berada di sekeliling kita, jangan sampai kita menjadi plagiat dan pemalsu PAK, karena menjadi plagiat dapat meniadakan diri kita.
Nama : Hanif Nurhalimah
ReplyDeleteNPM : 10144100122
Kelas: A4-VII
Sebenar-benarnya guru ADA adalah sekaligus guru yang MENGADA dan PENGADA. Artinya, dalam menjalani kehidupan kita sebagai seorang guru, kita harus tetap menghidupkan ke-GURU-an kita. Menghidupkan ke-GURU-an kita artinya kita perlu menjalani kehidupan kita sebagai guru dengan sebenar-benarnya, misalnya dapat terwujud dengan melakukan kagiatan keguruan dengan benar seperti mengajar dengan benar, membelajarkan siswa dengan benar, melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dengan benar, serta membuat karya-karya yang berkaitan dengan hakekat kita sebagai guru dengan benar. Melakukan semua kegiatan yang sudah disebutkan tadi dengan benar artinya kita melakukan semua kegiatan tersebut dengan sepenuh hati. Dengan kita melakukan semua kegiatan kita sebagai seorang guru dengan sepenuh hati, itu akan memberikan sugesti positif kepada kita agar dapat selalu menjalani kegiatan kita sebagai seorang guru dengan ikhlas. Artinya kita mengajar dengan ikhlas, melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan ikhlas, memproduksi karya-karya yang berkaitan dengan hakikat kita sebagai seorang guru dengan ikhlas, dan lain-lain. Dengan ikhlas menjalani kegiatan kita sebagai seorang guru, diharapkan kita dapat menghasilkan karya-karya yang benar-benar berasal dari kita, artinya bukan hasil karya orang lain. Sehingga dengan kita menghasilkan produk-produk yang benar-benar dari kita, itu akan membuat kita memperoleh pengakuan bahwa kita adalah sebenar-benarnya seorang guru. Hal yang paling perlu dihindari kita sebagai seorang guru adalah menduplikat hasil karya orang lain, kita harus benar-benar dapat menunjukkan “ini lho saya”. Misalnya dengan pembuatan RPP yang dilakukan oleh diri kita sendiri, menciptakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai, penggunaan metode yang sesuai, pembuatan LKS yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran, dan lain-lain. Itu semua hanya kita sendiri yang dapat memciptakannya, karena kita lah yang tahu bagaimana kondisi kelas yang kita tangani. Oleh karena itu, karya-karya yang kita ciptakan harus benar-benar berasal dari kita sendiri agar hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Dengan kita memproduksi sendiri karya-karya kita, itu akan membuat kita terakui sebagai guru yang sebenar-benarnya, karena seperti kembali ke awal, yaitu: sebenar-benarnya guru ADA adalah sekaligus guru yang MENGADA dan PENGADA.
Itulah yang dapat saya serap dari artikel "Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK" tulisan dari Dr Marsigit,MA yang saya baca ini. Dengan membaca artikel ini mudah-mudahan kelak saya bisa menjadi seorang guru yang ADA, MENGADA, dan PENGADA.
terimakasih. :)
NAMA : NUNUNG RAHMANTO
ReplyDeleteNPM : 09144100052/ 7A2
kata plagiat sudah tidak bisa di pungkiri lagi menjadi bagian dalam dunia pendidikan kita...untuk itu sebagai calon2 guru kita harus berusaha menjadi guru yang Ada, Mengada dan Pengada :)agar supaya budaya plagiat tak ada lagi!
Nama : Ristalina Rarasanti
ReplyDeleteKelas : A4
NPM : 10144100209
Setelah membaca elegi tadi sebagai calon guru kita menjadi ADA. Dan untuk menjadi guru MENGADA dan PENGADA kita harus berjuang, belajar dan mampu mengembangkan ilmu kita sesuai dengan bidang kita sendiri yaitu pendidikan serta mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dan tidak menjadi PLAGIAT. kita sebagai guru tidak menjadi PLAGIAT karena bisa meniadakan saya sebagai guru MENGADA dan juga tidak akan bisa menjadi guru PENGADA.
NAMA :KUMOLOWATI HARIMURTI
ReplyDeleteNPM :10144100235
KELAS:A4
Untuk bisa menjadi seorang yang ADA, MENGADA dan PENGADA diperlukan keimanan, keikhlasan dan kesadaran. Guru adalah pekerjaan yang amanah dan penuh tanggung jawab terhadap siswanya dalam membentuk kreatifitas dan karakter anak didik yang bermoral dan berakhlak. Bagaimana bisa seorang guru bisa mendidik siswanya menjadi bermoral dan berakhlak jika dia sendiri melakukan hal yang tidak bermoral..
MEGA PUSPITA PUTRI
ReplyDelete10144100203
A4
sungguh sebuah ironi jika menyadari bahwa realitas yang ada pada bangsa ini, para pendidik memang ADA, bahkan sangat banyak kuantitasnya, mereka juga telah berusaha sekuat tenaga untuk menjadi pendidik yang MENGADA, namun sangat disayangkan kuantitas yang besar dari para pendidik yang ada belum dibarengi dengan kualitas mereka untuk menjadi para pendidik PENGADA dengan karya-karya ilmiahnya, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.
Nama : Dyah Oktariana
ReplyDeleteNPM : 09144100101
Kelas : VIIA3
Dari elegi diatas yang saya dapat simpulkan bahwa sebagai seorang guru dan calon guru kita dianggap ada jika kita bisa mengada dan menjadi pengada. Membuktikan bahwa ada itu butuh proses, karena kita harus membuat bukti bahwa kita itu ada dengan mengada, karena kita sudah berusaha mengada maka kita bisa disebut pengada.. Dalam usaha mengada dan menjadi pengada kita berusaha memberikan ilmu yang kita miliki kepada anak didik kita agar ilmu itu bermanfaat bagi mereka. Sebagai seorang guru dan calon guru, jangan sampai kita memberikan contoh yang tidak baik dengan cara plagiat atau mengaku karya milik orang lain menjadi milik kita.
Jefti Mardayanti
ReplyDelete09144100110
7A3
Berdasarkan "Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK" oleh bpk Marsigit saya simpulka bahwa untuk menjadi Guru ADA seorang calon guru atau guru harus selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. Tapi, sebuah karya bisa terancam menjadi mitos dan MENIADAKAN, jika engkau merasa puas dengan hanya membuat karya-karya PLAGIAT sehingga nasib dari sebuah karyamu itu persis seperti nasib dirimu yang tidak mengetahui ADA, MENGADA dan PENGADA.
Nama : Arinta Ghifar Akbari
ReplyDeleteNpm. : 10144100194
Kelas : A4
Ternyata tidak cukup dengan ADA saja tetapi harus menjadi MENGADA dan PENGADA. Untuk mencapai ADA, MENGADA dan PENGADA memang berat. Perlu kerja keras tanpa mengenal lelah, tetapi jangan sampai menjadi Plagiator, buat apa pujian, sanjungan dan jabatan namun semuanya penuh kepalsuan.
wiwik triwahyuni
Delete10144100234
a4/5
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
wiwik triwahyuni
Delete10144100234
a4/5
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
Anonymous31 December 2012 19:11
ReplyDeletewiwik triwahyuni
10144100234
a4/5
Seorang pendidik harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang yang digelutinya. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru agar kemampuan kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
Nama : Nevi Ristiana
ReplyDeleteNPM : 10144100222
Kelas : A4
Dalam artikel yang sudah saya baca tersebut, menurut pemahaman saya, bahwa jadi sebagai seorang guru benar tidak cukup hanya dengan ADA tetapi harus juga disertai dengan MENGADA dan PENGADA untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan inovasi- inovasi terutama untuk kemajuan pendidikan. Plagiat sepertinya sudah merajalela dan menjadikan seseorang bukan menjadi dirinya sendiri. Dia hanya menunjukan sesuatu yang sudah ada dari hasil karya orang lain dan mengatasnamakan dirinya dalam tulisan-tulisan itu. Jadi itu bukanlah karya murni dari pemikiran dirinya sendiri. Sungguh menyedihkan sekali....
Nama : Fitriana Purnamasari
ReplyDeleteNPM : 09144100086
Kelas : VII A2
Assalamu'alaikum wr wb
Saya memperoleh pengetahuan bahwa seorang guru PENGADA sudah pasti ADA dan MENGADA.
Terima Kasih
nama: Eni wulandari
ReplyDeleteNPM: 09144100069
kelas: A2
seorang guru tidak hanya ADA dalam pembelajaran tetapi guru harus dapat menghidupkan pembelajaran itu dengan MENGADA, dengan MENGADA pembelajaran akan lebih inovatif..
nama : MOCHAMAD SACHIRUDIN
ReplyDeleteNPM : 09144100038
kelas : 7A1
Menjadi diri sendiri, bangga dengan karya sendiri, merasa malu dengan karya plagiat, akan menjadikan kita lebih tenang dan merasa bangga dengan apa yang kita lakukan, untuk itu, merasa dilihat dan diawasi oleh Allah SWT haruslah ditanam pada diri kita.
Mungkin untuk pertama karyanya kurang bagus, karena baru proses belajar tapi untuk selanjutnya akan berpulu-puluh kali baugusnya dari pada karya hasil plagiat
nama : Anis Kristini
ReplyDeleteNPM : 09144100087
Keberadaan manusia itu akan dihargai (menjadi ada) jika dia mampu bermanfaat bagi orang lain atau dia mampu menuliskan ide-idenya. Jika kita menjadi PLAGIAT untuk mewujudkan ADA,MENGADA dan PENGADA kita, maka PLAGIAT itulah yang akan menghapus KEBERADAAN diri kita
Nama: Nessawati Miramar
ReplyDeleteNPM:10144100001
Kelas:A1
Menurut saya untuk apa kita susah-susah mencari ilmu dan menjunjung tinggi profesionalitas jika akhirnya mengambil karya dan jeripayah orang lain.
Manusia itu di definisikan memiliki alak, pikiran, dan hati nurani.
dan bila kita tega mencuri dan tidak punya hati nurani, apakah kita masih pantas disebut manusia?
Guru bukan hanya sekedar seseorang yang memiliki gelar atau panggilan “guru”. Guru memiliki tugas dan kewajiban yang harus mereka penuhi. Guru bertanggungjawab atas keberhasilan siswa dan perilaku siswa. Guru memperoleh gelar jika mereka selasai memenuhi tugas-tugasnya dalam studinya. Jika ia benar-benar mampu memenuhi tugasnya kemudian dia disebut sebagai seoarang guru ketika dia telah bertanggungjawab terhadap keberhasilan siswa dan perubahan perilaku siswa, yaitu dengan mengajari dan membimbing siswanya. Jadi bukan hanya sekedar guru yang menitipkan namanya sebagai seoarang guru.
ReplyDeleteNama :Sri Winarni
NPM : 09144100132
kelas : A4
Nama : Siswantini
ReplyDeleteNPM : 09144100117/ VII A3
Menurut pendapat saya setelah membaca dan memahami “elegi meratapi sang ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK” adalah ilmuwan plagiat adalah ilmuwan yang tidak mengenal dirinya sebagai ilmuwan ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal ilmuwan MENGADA dan ilmuwan PENGADA. Guru yang memalsukan PAK adalah guru yang tidak mampu mengenal dirinya sebagai guru ADA. Maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal guru MENGADA dan guru PENGADA. Kegiatan memalsukan karya tulis bagi baik oleh ilmuwan plagiat maupun memalsukan PAK oleh guru adalah kegiatan memalsukan dirinya sebagai MENGADA.
Siti Nur Aenni
ReplyDelete09144100093
VII/A3
Banyak orang melakukan plagiat atau pemalsuan, padalal hal tersebut tidak menjamin keberadaanya akan dihormati oleh orang lain. Walaupun hasil plagiat itu ada.... mungkin hanya ada untuk dirinya bukan untuk orang lain. Andaikan seorang ilmuan tidak melakukan itu tentu akan ada atau banyak yang menghormati keberadaanya dengan prestasi yang dia miliki... walaupun ada tapi kalau tidak dihormati apa gunanya...
Fitri Nugraheni
ReplyDelete09144100096
VII/A3
Pemalsuan atau plagiat tidak akan dapat mengembangan daya pikir seseorang, sehingga walaupun dia dapat melakukan sesuatu namun dengan cara plagiat itu tidak akan berarti apa-apa.
Nama : Eka Praseyawati
ReplyDeleteNPM : 09144100109
Kelas : VII/A3
Sebagai seorang guru sebaiknya kita menjadi guru yang ada, mengada, dan juga pengada. Ada yaitu bukti bahwa sudah menempuh suatu hal tersebut. Mengada yaitu jika kita berada dalam suatu proses tersebut. Sedangkan pengada merupakan hasil dari proses yang telah kita lakukan. sebaiknya kita selalu berjuang dengan semua kemampuan kita agar menjadi guru ada, mengada, dan pengada.
Nama : Mukholis
ReplyDeleteNPM : 09144100138
Kelas: 7A4
Hal simpel yang dapat saya praktikan dalam dunia sekarang yaitu memposisikan sebagai mahasiswa seperti yang dikatakan Antinomi:
"Misal engkau adalah MAHASISWA yang sedang menempuh perkuliahan. Maka tanda-tanganmu dalam daftar hadir merupakan bukti bahwa engkau itu ADA. Sedangkan kegiatanmu mengerjakan tugas-tugas dari dosenmu itu menunjukkan MENGADA mu. Jika engkau telah membuat tugas-tugas maka itu bukti bahwa engkau telah menjadi PENGADA, yaitu pengada akan tugas-tugasmu"
Nama : Rohmat Yuliyanto
ReplyDeleteNPM : 09144100135
Kelas : 7.A4
Salah satu hal yang selama ini masih terjadi di negeri tercinta adalah Plagiat dan Pemalsuan. Plagiat dan pemalsuan adalah dua hal yang beda tapi nampak sama. Sama-sama tidak benar dan sama-sama tidak jujur. Sedangkan kejujuran itu merupakan hal yang ringan diucapkan tapi berat dilakukan. Apalagi sudah menyangkut pemalsuan PAK. Mungkin tidak hanya PAK tapi kemungkinan banyak data-data lain yang dipalsukan, misalnya ijazah, laporan-laporan, dan data lain yang bisa dipalsukan. Sampai detik ini pun saya yakin masih banyak praktek TIDAK ADA menjadi ADA karena DIADAKAN. Padahal yang sebenarnya haruslah ADA terlebih dahulu, barulah MENGADA dan akhirnya hasil dari MENGADA adalah adanya PENGADA.
Hal yang TIDAK ADA menjadi ADA adalah contoh pemalsuan dan juga ketidak jujuran. Bisa saja dikatakan MENGADA-ADA sesuatu yang TIDAK ADA atau hanya sebagai PENGADA-ADA (Bahasa jawanya “gawe-gawe”).
Untuk kembali kepada hakikat ADA yang sebenarnya adalah dengan kejujuran. Walaupun mudah diucapkan namun berat untuk dilakukan terutama bagi orang-orang yang suka dengan ASPAL (asli tapi palsu). Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjadi ADA yang MENGADA dan PENGADA sesuai hakekat yang dibenarkan oleh ADA. Mari kita lakukan dengan 3D (Dimulai dari hal yang kecil, Dimulai dari diri sendiri, Dimulai dari sekarang).
Karena aku ADA. Untuk bisa MENGADA dan menjadi PENGADA, aku butuh proses. Dengan proses yang sesuai prosedur, semoga Hasilnya juga LEBIH MUJUR. Amin
Pada dasarnya manusia itu ada jika dia mempunyai ide-ide yang bermanfaat untuk orang di sekitarnya. Jika dia menjadikan ADA,MENGADA dan PENGADA, maka hilanglah KEBERADAAN manusia itu dari orang-di sekitarnya
ReplyDeleteMei Indah L
VII/A2
09144100049
Untuk mencapai soerang guru yang ADA, MENGADA dan PENGADA yang hakiki dibutuhkan kerja keras dan keikhlasan.maka mari kita semangat untuk mencapainya.
ReplyDeleteAgus sunaryo
09144100005/7A1
Nama : Ratih Ahiran
ReplyDeleteKelas : A4
NPM :10144100142
setelah membaca artikel tersebut, saya menjadi mengetahui tentang hakekat ADA, MENGADA, dan PENGADA. Sebagai seorang guru, kita dituntut agar mengerti maksud dari ketiga kata itu agar tidak ada lagi kegiatan plagiat dan semacamnya. Guru juga akan benar-benar menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan.
nama : Puji Harso
ReplyDeleteKelas : 7A2
npm : 09144100054
sebagai seorang guru yang berkopeten, hindarilah plagiat,dan Manusia perlu mengada agar orang lain mengetahui keberADAan kita. Namun cara kita mengada adakalanya kebablasan. Demi titel tertentu menggunakan cara-cara mengadanya orang lain, bukan cara mengadanya sendiri. Ironis memang. Marilah memohon ampun atas segala khilaf. Jika ingin dikatakan ada, mari kita mengada sesuai dengan etika. Kepuasan dan ketentraman hati akan tercapai ketika kita mampu mengada tanpa merampas hak orang lain.
ReplyDeletenama:Endah Sri Setyaningsih
kelas: 7A4
NPM: 09144100154
Seperti yang dikatakan oleh Antinomi:
Misal engkau adalah seorang Guru, maka Ijazahmu dan penulisan gelarmu di depan namamu itu pertanda bahwa engkau Guru ADA. Sedangkan kegiatan-kegiatanmu mengajar, menulis dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu menunjukkan dirimu sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan dirimu sebagai Guru PENGADA.
jadi kita harus menjadiguru yang ADA, MeNGADa, dan PEGADA
bukan menjadi seorang guru yang hanya ada saja
nama : Rizqi Kurnia W
ReplyDeletekelas : 7A4
NPM : 09144100150
Misal engkau adalah seorang Guru, maka Ijazahmu dan penulisan gelarmu di depan namamu itu pertanda bahwa engkau Guru ADA. Sedangkan kegiatan-kegiatanmu menulis itu menunjukkan dirimu sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan dirimu sebagai Guru PENGADA.
jadi antara ADA, MANGADA dan PENGADA salinga berkaitan. sehingga kita menjadi seorang guru kita harus memperhatikan ketiga dari kata tersebut.
This comment has been removed by the author.
DeleteNama : Tri Wijiningsih
ReplyDeleteNPM : 09144100120
Kelas: VII A3
Setelah membaca tentang "elegi meratapi sang ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK", saya jadi mengerti apa itu ADA, MENGADA dan PENGADA. jadi, kita sebagai calon seorang guru haruslah ADA, MENGADA dan PENGADA agar kita bisa bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi orang lain dan sebagai seorang calon guru jauhi yang namanya Plagiat dan Pemalsu PAK.
"Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK"
ReplyDeleteBanyak tugas yang akan kita emban sebagai calon-calon guru masa depan. Tentunya bukanlah tugas yang mudah bagi kita. Bagi seorang guru, kita harus tahu dan paham dan memiliki akan ADA, MENGADA, PENGADA. Hal itu yang sangat diperlukan untuk masa depan generasi penerus. Katakan "NO" pada plagiat.
Nama : Siti Muna
NPM : 09144100003
Kelas : VII A1
Nama : Susanti
ReplyDeleteKelas : 7A3
NPM : 09144100091
Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK
Sungguh sangat memprihatinkan adanya ilmuwan plagiat dan guru pemalsu PAK.
Pergulatan antara ada, mengada dan pengada. Kita hendaknya selalu mempunyai sifat ada, menunjukkan bahwa kita mnegada, dan kita harus menjadi pengada. Di dalam artikel Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK sudah banyak contoh-contoh tentang pergulatan antara ada, mengada dan pengada. Pada dsarnya ilmuwan plagiat merupakan ilmuwan yang tidak mengenal bahwa dirinya ada, maka dengan sendirinya dia juga tidak mengenal ilmuwan mengada dan ilmuwan pengada. Sedemikian halnya denan guru pemalsu PAK sesuai dengan judul pada artikel ini. Maka dengan begitu kita harus mempunyai sifat ada, menunjukkan bahwa kita mengada, dan harus menjadi pengada pada apapun jabatan dan posisinya.
nama: endang lestari
ReplyDeletekelas: VII A 2
npm:09144100076
Be yourself...jadilah diri sendiri itu natural,,,jadilah guru yang ada, pengada dan mengada...seorang plagiat bisa dikatakan baik bisa dikatakan buruk,,plagiat yang baik merupakan plagiat yang mengambil sisi sisi positif dri apa yang diplagiati kemudian diterapkan dan diamalkan dengan baik..sebagai guru diharapkan dapat memenuhi hakekat yang ada
ardiani pratiwi
ReplyDelete09144100009
7A1
menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. inilah gambaran yang harus kita cermati betul, dimana dan bagaimana kita nantinya itulah yang harus kita renungkan.
nama : rini harti
ReplyDeletenim : 09144100149
kelas : a4 / 7
Paramitos itu pulalah yang selalu mengajakmu menyesatkan mereka untuk berhenti hanya sebagai Ilmuwan ADA dan Guru ADA saja. Padahal jika hanya sebagai Ilmuwan ADA atau Guru ADA saja, maka akan terancam sebagai Ilmuwan TIDAK ADA dan Guru TIDAK ADA. Jika telah muncul Hukuman ADA atau Pemecatan ADA, maka Hukuman dan Pemecatan MENGADA akan segera MENIADAKAN Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK. Maka akan terasa pedih dan perih hukumannya bagi orang-orang yang di anggap TIDAK ADA. Padahal perjuangan mereka masih sangat banyak dan sangat panjang
Nama : Nurul Safitri
ReplyDeleteKelas : 7a1
NPM: 09144100029
"ADA" adalah sebuah EKSISTENSI. dan seorang guru mempunyai EKSISTENSI dalam dunia pendidikan.
Tak perlu MENGADA untuk menjadi ADA.
Lakukan kewajiban seorang pendidik. Gunakanlah hati nurani kita sebagai makhluk Allah. ADA dalam ADA. Bukan KEBERADAAN INDIVIDU.
Sri Lestari Wahyu Anggraeni
ReplyDelete09144100151
7A4
hakekatnya guru harus ada, mengada, dan pengada
artinya guru harus menunjukkan eksistensinya dengan berkarya dalam pendidikan. harus mampu menciptakan hal-hal yang dapat memajukan dunia pendidikan dan menciptakan generasi-generasi penerus yang luar biasa
Nama : Hanik Setiyaningsih
ReplyDeleteNPM : 10144100023
Kelas : A1
Guru dan ilmuwan seharusnya mampu menjadi contoh bagi siswanya. Maka jika ada iluwan plagiat atau guru pemalsu PAK, pemerintah harus mengambil tindakan dengan sanksi yang tegas. Skorsing atau pemberhentian kalau perlu. Karena guru atau ilmuwan yang seperti itu tidak bisa dijadikan sebagai contoh untuk siswanya. Kalau gurunya plagiat muridnya mau jadi apa???
Guru dikatakan baik jika memahami esensinya sebagai guru yang ADA, PENGADA, dan tentunya MENGADA, karena hal tersebut yang membuat orang lain mengakui KEBERADAANnya.
ReplyDeleteFarida Ulfah
09144100089
VII/A2
Nama : Yopin Saputri
ReplyDeleteKelas : A4
NPM : 10144100196
Seorang guru haruslah bisa menjadi ADA, MENGADA,dan PENGADA. bukanlah berusaha untuk menjadi ADA dan MENGADA untuk dapat dilihat dan diakui orang- orang lain dengan menjadi plagiat. Namun keberADAannya benar-benar dari hasil kerja kerasnya bukan dengan cara curang atau dengan yang lainnya untuk dapat dikenal orang.
Nama :Auliya Rahmah
ReplyDeleteKelas :A3
NPM :09144100095
ADA, MENGADA, DAN PENGADA, sebagai mahasiswa saya ADA, saya telah mengerjakan tugas2 kuliah, yang berarti saya MENGADA, dan adanya tugas2 itu menunjukan saya sebagai PENGADA, apakah pemahaman saya ini benar. Plagiat dan pemalsu itu memang hal yang negatif karena itu sama saja membodohi diri sendiri, tapi saya juga masih bingung dengan alegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK, saya masih bingung dengan apa hubungan antara ADA, MENGADA, dan PENGADA ini dengan seorang ilmuwan Plagiat dan tertangkap banyak Guru Pemalsu PAK.
nama: prita diah palupi
ReplyDeletenpm:09144100111
kelas: 7A3
menjadi seorang guru tidak cukup dengan ADA tetapi dari yang ADA harus menjadi MENGADA dan PENGADA, tetapi untuk menjadi ADA, MENGADA dan PENGADA tidak harus menjadi Plagiator.jadilah guru yang ADA, PENGADA dan MENGADA yang baik bagi anak didiknya. karena tidak yang semua baik itu benar tetapi yang benar itu pasti baik....
Nama : Oktaviani
ReplyDeleteKelas : A4
Npm : 09144100133
Seseorang plagiat tidak dikatakan ada.Artinya seorang guru yang plagiat dia tidak ada apalagi mengada bahkan pengada.Dia tidak ADA, MENGADA bahkan MENGADA UNTUK siswanya secara ilmu, karena apa yang diberikan adalah palsu.
nama : Tutut Sulistyo putri
ReplyDeletekelas :7A4
NPM :09144100148
kata kuncinya adalah: Ilmuwan ADA itu adalah sekaligus Ilmuwan MENGADA dan Ilmuwan PENGADA. Dan Guru ADA itu adalah sekaligus Guru MENGADA dan Guru PENGADA. Ilmuan plagiat ketika dia tidak mengenal dirinya sebagai ilmuan ada.
(ini artinya saya juga sedang melakukan plagiat tentang pengertian diatas itu sendiri, kecuali saya membuat kesimpulan dengan apa yang telah saya pahami sendiri.)
tidak selamanya plagiat bernilai buruk, plagiat dienarkan ketika kita berplagiat dengan kegiatan yang positif.
nama : Tri Haryani
ReplyDeletekelas : A4
NPM : 09144100133
Seorang plagiat dalam dunia pendidikan berarti apa yang dilakukan untuk dunia pendidikan hanyalah kebohongan dan hanyalah perusak dunia pendidikan karena dengan plagiat dunia pendidikan tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik lagi.
nama : Tri Haryani
ReplyDeletekelas : A4
NPM : 09144100133
Seorang plagiat dalam dunia pendidikan berarti apa yang dilakukannya untuk dunia pendidikan hanyalah kebohongan dan hanyalah perusak dunia pendidikan karena dengan plagiat dunia pendidikan tidak akan pernah berkembang menjadi lebih baik lagi.
Nama : Ari Dwi Astuti
ReplyDeleteKelas :A3
NPM : 09144100106
Dalam elegi ini, bahwa pesan yang disampaikannya adalah jadi seorang yang ada, mengada, dan pengada, misalkan seorang guru itu mempunyai ijasah sarjana maka dy akan dianggap Guru ADA, dy juga melakukan kegiatan-kegiatan mengajar, menulis dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas itu menunjukkan sebagai Guru MENGADA. Jika engkau terbukti telah memproduksi tulisan-tulisanmu itulah maka engkau telah mewujudkan sebagai Guru PENGADA. Janganlah hanya menjadi seseorang yang ada, tpi berusaha menjadi mengada, dan pengada dengan tanpa mencuri atau meniru hasil karya orang lain. Sehingga kita tidak merasa mebohongi diri sendirI dengan keberadaan ADA.
nama : Dede Rostianah
ReplyDeleteKelas : A4
NPM : 10144100193
seorang guru merupakan sosk yang menjadi panutan bagi masyarakat dan muridnya. apa jadinya jika seorang guru adalah guru yang plagiat dan pemalsu? tentu akan dicontoh dan diikuti khususnya oleh murid-muridnya yang kelak akan tumbuh besar dan menjadi anggota masyarakat. dengan demikian hendaklah bagi seorang guru menjadi teladan yang baik yang akan membentuk anak bangsa yang bermartabat.
Nama : Ismiyati
ReplyDeleteNPM : 09144100035
Kelas : A1
Zaman sekarang ini, plagiat dijadikan salah satu jalan paling cepat(jalan pintas), dan ditambah lagi sekarang didukung oleh perkembangan teknologi yang memudahkan para pelaku melakukan plagiat.Apalagi dari sekian banyak orang ingin segera ADA,dan tanpa MENGADAkan dan apalagi menjadi PENGADA.
Apalagi seorang guru, seorang guru adalah panutan bagi murid-muridnya, maka sebagai seorang guru harus bersikap yang baik agar jadi teladan yang baik bagi murid-muridnya.
plagiat masih banyak ditemukan dalam dunia pendidikan kita, karena mereka merasa itu suatu jalan pintas untuk mempermudah tujuan mereka. semoga kita semua bisa menjadi guru yang tidak berplagiat yang bisa menjadi panutan murid-murid kita.
ReplyDeleteAmin!!!!!!
Nama: Oko Setyawan
DeleteNPM: 09144100078
Kelas: A2
plagiat masih banyak ditemukan dalam dunia pendidikan kita, karena mereka merasa itu suatu jalan pintas untuk mempermudah tujuan mereka. semoga kita semua bisa menjadi guru yang tidak berplagiat yang bisa menjadi panutan murid-murid kita.
Amin!!!!!!
Nama : Khusni Salamah
ReplyDeleteNpm : 09144100034
Kelas :7A
Setelah saya baca artikel ini, tidak disangka sekarang banyak guru melakukan plagiat dan memalsukan PAK demi kenaikan pangkatnya. Guru yang seharusnya sebagai contoh yang baik bagi anak didiknya,malah melakukan tindakan yang tindak pantas dilakukan oleh seorang pendidik.
Nama : Astri Ayomi
ReplyDeleteKelas : A3
NPM :10144100114
Setelah membaca Elegi Meratapi Sang Ilmuan Plagiat Dan Guru Pemalsu PAK, saya mendapat arti hidup baru bahwa kita seharusnya bersikap jujur dalam keadaan apapun...
Chatarina Sinta Krisnawati
ReplyDelete09144100063
7A2
memang banyak alasan mengapa guru melakukan plagiat,
memang hal ini tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang guru.
tetapi bila kita mau menelusuri lebih jauh saya yakin kita juga akan bimbang melakukan hal yang seperti itu juga atau tidak
Margaretha Retno Anggraeni
ReplyDelete09144100028
7A1
Dengan berkembangannya teknologi yang lebih canggih seringkali membut kita untuk mencari jalan yang lebih enak tanpa berfikir tinggal mengopy yang sering kita sebut dengan plagiat. Seseorang yang seperti ini bukanlah orang yang bisa menggunakan fasilitas teknologi yang baik, jika seseorang hendak melakukan sesuatu sebaiknya hal yang dilihat ataupun di baca dijadikan refrensi. Menjadi seorang guru harus murni dari diri sendiri, dengan apa adanya menjadikan seorang guru ADA, MENGADA, dan PENGADA menjikan guru itu ADA di mana-mana dengan ciri dirinya sendiri, karena pada dasarnya apa yang dilakukan guru pasti ditirukan oleh sisiwanya.
INDAH PUSPITA DEWI (09144100027)
ReplyDelete7A1
Ternyata menjadi seorang guru itu tidak cukup dengan ADA saja tetapi harus menjadi MENGADA dan PENGADA agar tidak disebut sebagi plagiator
Siti Zahirotussadiyah
ReplyDelete09144100088
7A2
Seorang guru adalah panutan, dan menjadi contoh dimasyarakat,Maka sudah seharusnya seorang guru harus menjadi contoh yang baik, menjadi dirinya-sendiri.Guru juga dituntut untuk menjadi mengada dan pengada.
siti zahirotussadiyah
ReplyDelete09144100088
7A2
Seorang guru adalah panutan dalam masyarakat dan muridnya, guru juga sering kali menjadi contoh yang baik. Maka sudah seharusnya Guru mampu menjadi mengada dan juga pengada.
Nama :Akhir Candra Alim
ReplyDeleteNPM :09144100072
Kelas:7B
Plagiat atau yang sering di sebut menjiplak, dalam elegi ini saya mengartikan bahwa ADA bagi seorang guru dapat di buktikan dengan adanya kemampuan yang di miliknya, PENGADA bagi seorang guru adalah ilmu dan pengetahuan yang di milik nya dapat di berikan kepada anak didiknya lalu kata MENGADA adalah seorang guru berhasil dalam mendidik siswa dengan adanya prestasi bagi siswa tersebut.
Nama : Novika Ratna Nuriani
ReplyDeleteNPM : 09144100026
Semester : VII A1
Seorang guru benar tidak cukup hanya dengan ADA tetapi harus juga disertai dengan MENGADA dan PENGADA untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan inovasi-inovasi terutama untuk kemajuan pendidikan.
Jadi seorang guru harus mampu mengembangkan ilmunya sesuai dengan bidang kita yaitu pendidikan. Tentu dengan mampu menciptakan atau membuat inovasi yang baru, tidak hanya dengan meniru. Agar kapasitas kita sebagai pendidik semakin diakui keberadaannya, karena kita telah mengadakan hal baru.
nama : Dwi Lestari
ReplyDeletenpm : 10144100215
kelas : A4/VII
Kita tidak cukup ADA tetapi haruslah menjadi MENGADA dan PENGADA. Tetapi untuk menjadi MENGADA dan PENGADA tidaklah harus dengan jalan menjadi plagiat karena menjadi plagiat dapat meniadakan diri kita. Kita sebagai seorang guru harus mampu mengembangkan ilmu kita sendiri dan menghasilkan karya-karya kita sendiri yang baru tanpa meniru oranglain.
NAMA; ILHAM SANJAYA
ReplyDeleteNPM 09144100062
KELAS 7A2
Menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan. inilah gambaran yang harus kita cermati betul, dimana dan bagaimana kita nantinya itulah yang harus kita renungkan.
Nama : Chusniatun
ReplyDeleteNPM : 09144100014
Semester/Kelas : VII/A1
Ruang dan Waktu itu sebetulnya selalu memberikan catatan dan penilaian terhadap apapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya bagi orang-orang yang ikhlas dan berpikir kritislah yang mampu membaca catatan dan penilaian yang dilakukan oleh Ruang dan Waktu. Peristiwa tertangkapnya Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK itu adalah puncak gunung es dari pergulatan antara Ilmuwan Ada, Ilmuwan Mengada, dan Ilmuwan Pengada; serta Guru ADA, Guru Mengada dan Guru Pengada. Mereka juga akan benar-benar menjadi Guru ADA jika mereka selalu berjuang untuk menjadi Guru MENGADA dan Guru PENGADA dengan cara memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA dan hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA dan yang MUNGKIN ADA di dunia Pendidikan.
Nama : Ika Lilik Zulfah
ReplyDeleteNPM : 09144100033
Kelas: VII A1
Guru ADA jika Guru MENGADA dan Guru PENGADA dari apa yang ADA.
Nama: Esi Nofi Rahmawati
ReplyDeleteNPM : 09144100017
Kls : VII A1
guru ADA, guru MENGADA, guru PENGADA mereka saling berjuang untuk memproduksi karya-karyanya yang sesuai dengan hakekat ADA, hakekat MENGADA, hakekat PENGADA dari segala sesuatu yang ADA.