My Blog List

Saturday 16 January 2010

Keseimbangan Akal dan Hati

Dua hal yang berbeda. Akal dan Perasaan. Akal memilki ranah tersendiri begitu juga dengan perasaan yang dekat dengan hati, keyakinan. Masing-masing memilki alat ukur sendiri untuk mengukur sesuatu. Masing-masing memilki standard yang berbeda untuk satuan dan dimensinya untuk menilai sesuatu. Masing-masing tidak bisa dibohongi.

Banyak orang berkata bahwa barang siapa menginginkan kesuksesan maka gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaknya meminta pertimbangan dari akal maupun hati. Dengan pertimbangan akal maka keputusan tersebut juga tidak akan melanggar kebenaran akal, minimal akal kita sendiri. Dengan menggunakan hati, keputusan tersebut tidak akan bertentangan dengan hati seseorang, minimal hati kita sendiri. Mengapa hal ini harus dilakukan? Masing masing akal dan hati secara umum mengetahui suatu kebenaran umum yang diakui bersama. Barangsiapa yang melanggar ketentuan akal dan hati maka ia adalah orang yang menentang akal atau hati.

Pada zaman Aufklarung ( pencerahan ) di abad ke 18 seorang anak manusia bernama Immanuel Kant berpendapat tentang zaman pencerahan adalah zaman dimana manusia keluar dari keadaan tidak akil balik. Manusia telah berani untuk berfikir sendiri. Semula Kant dipengaruhi oleh rasionalisme Leibniz dan Woltf kemudian ia pun dipengaruhi empirisme Hume, selain juga nampak pula pengaruh Rousseou.
Keseimbangan akal dan hati ini telah dicetuskan oleh Kant. Tujuan utama dari filsafat kritis Kant adalah untuk menunjukkan, bahwa manusia bisa memahami realitas alam (natural) dan moral dengan menggunakan akal budinya. Pengetahuan tentang alam dan moralitas itu berpijak pada hukum-hukum yang bersifat apriori, yakni hukum-hukum yang sudah ada sebelum pengalaman inderawi. Pengetahuan teoritis tentang alam berasal dari hukum-hukum apriori yang digabungkan dengan hukum-hukum alam obyektif. Sementara pengetahuan moral diperoleh dari hukum moral yang sudah tertanam di dalam hati nurani manusia.

Kant menentang empirisme dan rasionalisme. Empirisme adalah paham yang berpendapat, bahwa sumber utama pengetahuan manusia adalah pengalaman inderawi, dan bukan akal budi semata. Sementara rasionalisme berpendapat bahwa sumber utama pengetahuan adalah akal budi yang bersifat apriori, dan bukan pengalaman inderawi. Bagi Kant kedua pandangan tersebut Kant juga berpendapat bahwa moralitas memiliki dasar pengetahuan yang berbeda dengan ilmu pengetahuan (science). Oleh karena itu ia kemudian menulis Groundwork of the Metaphysics of Morals pada 1785, dan Critique of Practical Reason pada 1788. Pada 1790 Kant menulis Critiqe of the Power of Judgment. Di dalamnya ia menyentuh bidang estetika.

Di dalam bagian pengantar dari Kritik atas Rasio Murni, Kant menyatakan bahwa “walaupun metafisika banyak dimaksudkan sebagai ratu dari ilmu-ilmu, tetapi rasionalitas metafisis kini dihadapkan pada sebuah pengadilan. Sekali lagi, “kita harus menelusuri kembali langkah-langkah yang telah kita rumuskan. Perdebatan di dalam refleksi metafisika telah membuat metafisika itu sendiri menjadi semacam medan pertempuran, di mana setiap pihak yang berperang tidak berhasil mendapatkan satu inci pun dari ‘teritori’ yang ada. Konsekuensinya metafisika kini ‘terombang ambing’ di antara dogmatisme dan skeptisisme. Metafisika telah menjadi pemikiran spekulatif yang meraba-raba secara acak. haruslah dikombinasikan dalam satu bentuk sintesis filosofis yang sistematis.
Immanuel Kant berpikir lain. Pada Kant metafisika dipahami sebagai suatu ilmu tentang batas-batas rasionalitas manusia. Metafisika tidak lagi hendak menyibak dan mengupas prinsip mendasar segala yang ada tetapi metafisika hendak pertama-tama menyelidiki manusia (human faculties) sebagai subjek pengetahuan.

Disiplin metafisika selama ini yang mengandaikan adanya korespondensi pikiran dan realitas hingga menafikkan keterbatasan realitas manusia pada akhirnya direvolusi total oleh Kant. Dalam diri manusia, menurut Kant, ada fakultas yang berperan dalam menghasilkan pengetahuan yaitu sensibilitas yang berperan dalam menerima berbagai kesan inderawai yang tertata dalam ruang dan waktu dan understanding yang memiliki kategori-kategori yang mengatur dan menyatukan kesan-kesan inderawi menjadi pengetahuan.

Tulisan Kant yang paling awal cenderung pada metafisika rasionalistik.
Kaum rasionalis percaya bahwa dasar dari seluruh pengetahuan manusia ada di dalam pikiran. Sedangkan kaum empiris percaya seluruh pengetahuan tentang dunia berasal dari pencerahan indrawi.

Kant beranggapan bahwa kedua pandangan itu sama sama benar separuh, tapi juga sama sama salah separuh. Jadi baik indrawi maupun Akal sama sama memainkan peranan dalam konsepsi kita mengenai dunia.
Dengan adanya keseimbangan antara akal dan hati inilah sebenarnya menerangkan tentang moral. Moral adalah penunjang keberhasilan seseorang. Nabi Muhammad sebagai tokoh dunia yang diakaui oleh orang baratpun pernah mengatakan. “Jika engkau ingin berhasil maka akhlak adalah kuncinya”.
Selanjutnya filsafat Kant ini disebut sebagai filsafat transendental (transcendental Philosophy). Filsafat transendental adalah filsafat yang berurusan bukan untuk mengetahui objek pengalaman melainkan bagaimana subjek (manusia) bisa mengalami dan mengetahui sesuatu. Filsafat transendental itu tidak memusatkan diri dengan urusan mengetahui dan mengumpulkan realitas kongkrit seperti misalnya pengetahuan tentang anatomi tubuh binatang, geografis, dll, melainkan berurusan dengan mengetahui hukum-hukum yang mengatur pengalaman dan pemikiran manusia tentang anatomi tubuh binatang, dll. Hukum-hukum itu oleh Kant disebut hukum apriori (hukum yang dikonstruksi akal budi manusia) dan bukan hukum yang berdasarkan pengetahuan inderawi (aposteriori).

Dengan demikian metafisika gnoseologi Kant ini merupakan sebuah upaya untuk mereduksi realitas kongkrit (inderawi) pada realitas di dalam akal budi. Bahwa akal budi manusia mempunyai struktur-struktur pengetahuan mengenai segala apa yang ada.
Dalam pandangan Kant, objek itu nampak hanya dalam kategori subjek, jadi tidak ada cara lain kecuali mengetahuinya dengan struktur kategori akal budi manusia. Sebenarnya pemikiran Kant ini berangkat dari pemahamanya tentang hakikat realitas atau neumena itu tidak pernah diketahui , yang kita ketahui itu gejalahnya. Sejauh objek itu saya lihat lantas segala yang dilihat itu masuk dalam akal budi menjadi pengetahuan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Hatta, Mohammad. 1986. Alam Pikiran Yunani. Jakarta. Penerbit Universitas Indonesia.
2. http://cobra_go.blog.plasa.com/2008/06/22/immanuel-kant/ (13-1-2009)
3. http://macheda.blog.uns.ac.id/2009/11/14/pemikiran-immanuel-kant/ (13-1-2009)
4. Tafsir, Ahmad. 2003. Filsafat Umum Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

83 comments:

  1. Shima Destriana Sari (08144100068)25 October 2011 at 16:58

    Menurut saya akal adalah daya pikir (untuk memahami sesuatu), kemampuan melihat cara memahami lingkungan, atau merupakan kata lain dari pikiran dan ingatan. Dengan akal, dapat melihat diri sendiri dalam hubungannya dengan lingkungan sekeliling, juga dapat mengembangkan konsepsi-konsepsi mengenai watak dan keadaan diri kita sendiri, serta melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap rasa ketidakpastian yang esensial hidup ini. Sedangkan perasaan dekat dengan hati. Pada saat kita akan mengambil keputusan harusnya menggunakan akal, hati dan perasaan. Baik buruknya keputusan yang kita ambil harus kita pikirkan dengan akal, perasaan dan hati. Jadi, antara akal dan hati harus ada keseimbangan.

    ReplyDelete
  2. Zuida Listianingrum (08144100093)25 October 2011 at 19:08

    Menurut saya akal berkaitan dengan rasio, logika, intelektualitas. sedangkan hati berkaitan dengan rasa, sensitifitas, simpati, dan empati.memaksimalkan hati mampu menciptakan toleransi antar sesama manusia, kedamaian dan keharmonisan hidup bermasyarakat.Namnu rasa rasa yang terus dikembangkantanpa batasan akal dapat membuat kita dikuasai oleh perasaan. sehingga jadi sensitif, terlalu peka sihingga melakukan tindakan yang bodoh, memalukan dan tidak logis. Salah satunya saat seseorang ditinggal oleh kekasihnya (saya teringat reality show di TV edisi Sabtu 18 Oktober 2008). Seorang perempuan yang mencari kekasihnya yang menghilang tanpa kabar meminta bantuan tim Reality Show tersebut untuk mencari jejak kekasih hatinya, saat diketahui bahwa kekasihnya telah memiliki kekasih baru, pingsanlah si perempuan, kemudian saat si pria berhasil ditemui sedang bersama dengan kekasih barunya itu di pinggiran jalan ibukota, histerislah si wanita di hadapan si pria…di hadapan masyarakat yang sedang berada disekitar tempat kejadian dan bahkan dihadapan kamera stasiun TV swasta yang acaranya ditonton sejuta umat hingga seluruh dunia….Naudzubillah mindzalik.Timbul pertanyaan di benak saya, saat kita hadapi suatu maslah, peran siapa yang lebih kita utamakan, akal pikiran atau hati nurani? Kemudian saya iseng diskusikan dengan seseorang, ia jadi teringat bahwa ada ulama yang mengatakan ‘saat kau hadapi masalah, tanyakan hati nuranimu’ , namun menurutnya yang paling pas akal pikiran dan hati nurani harus seimbang.
    Jadi, saya setuju, akal pikiran dan hati nurani memang harus seimbang…….saat akal pikiran kita melambung tinggi, hati nurani mengikatnya untuk tetap down to earth …namun saat nurani menjalar kemana-mana, akal pikiran memagari agar tetap logis dan tidak melakukan kebodohan yang memalukan. Akal pikiran dan hati nurani dikaruniakan Allah kepada kita bukan untuk diadu, tapi untuk saling melengkapi, saling menjaga agar tetap seimbang, seiring dan sejalan.
    25 Oktober 2011 18:54

    ReplyDelete
  3. Maya Kusumaningrum 0814410009825 October 2011 at 23:08

    jikalau manusia hidup hanya menggunakan akal maka hanya kebuntuan yang ia dapatkan, jikalau manusia hidup hanya menggunakan hati maka bagaimana jadinya manusia yang mempunyai kekerasan hati dalam menjalani hidup ini. kalau saja kehidupan itu dapat diukur tentunya tak akan ada timbangan yang pas untuk mengukurnya. manusia kadangkala juga mampu mengkombinasikan akal dan hatinya dalam menjalani hidup ini. namun di bagian manakah kita menempatkan akal dan hati? semuanya bermuara pada niatan dan tujuan hidup tiap manusia. seandainya tumbuhan memiliki akal dan hati tentunya mereka akan mengalami kegalauan serupa dengan manusia. tapi bagaimana jadinya jika semua makhluk hidup ini berakal dan berhati?adakah dimensi lain di dunia ini

    ReplyDelete
  4. Allah Swt. menciptakan manusia dengan akal dan hati yang membuatnya berbeda dengan makhluk lainnya.
    Akal mempunyai peran yang sangat penting dalam memutuskan sesuatu. Dengan akal, manusia dapat berfikir, baik itu memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya juga alam semesta. Dengan akal, manusia berupaya mensejahterakan diri dan meningkatkan kualitas kehidupannya.
    Seperti sabda Rasulullah saw. (Agama adalah manifestasi akal, maka tidak dianggap beragama orang yang tidak berakal).
    Namun demikian, bukan berarti akal begitu sempurna tanpa cacat. Terkadang akal hanya dapat memutuskan sesuatu berdasarkan yang nampak, dengan analisa, logika dan rasio.
    Akal dan hati ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Apa yang tidak dikuasai akal dapat dilakukan dengan hati, karena hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal. Dengan kata lain, ketajaman akal harus diimbangi dengan kecerdasan hati. Dalam menentukan sesuatu, keduanya harus terus berdialog tanpa putus. Jika salah satu tidak berfungsi, maka yang terjadi adalah ketersesatan hati dan keblingeran akal.
    Pada akhirnya, akal dan hati harus dipadukan secara harmoni. Disamping pentingnya akal dalam menemukan suatu kebenaran juga diperlukan ilham atau petunjuk Tuhan yang diberikan kepada manusia yang datang dari kebeningan hati.

    ReplyDelete
  5. Allah Swt. menciptakan manusia dengan akal dan hati yang membuatnya berbeda dengan makhluk lainnya.
    Akal mempunyai peran yang sangat penting dalam memutuskan sesuatu. Dengan akal, manusia dapat berfikir, baik itu memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya juga alam semesta. Dengan akal, manusia berupaya mensejahterakan diri dan meningkatkan kualitas kehidupannya.
    Seperti sabda Rasulullah saw. (Agama adalah manifestasi akal, maka tidak dianggap beragama orang yang tidak berakal).
    Namun demikian, bukan berarti akal begitu sempurna tanpa cacat. Terkadang akal hanya dapat memutuskan sesuatu berdasarkan yang nampak, dengan analisa, logika dan rasio.
    Akal dan hati ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Apa yang tidak dikuasai akal dapat dilakukan dengan hati, karena hati dapat mengetahui hal-hal yang tidak dapat dijangkau oleh akal. Dengan kata lain, ketajaman akal harus diimbangi dengan kecerdasan hati. Dalam menentukan sesuatu, keduanya harus terus berdialog tanpa putus. Jika salah satu tidak berfungsi, maka yang terjadi adalah ketersesatan hati dan keblingeran akal.
    Pada akhirnya, akal dan hati harus dipadukan secara harmoni. Disamping pentingnya akal dalam menemukan suatu kebenaran juga diperlukan ilham atau petunjuk Tuhan yang diberikan kepada manusia yang datang dari kebeningan hati.

    ReplyDelete
  6. saya setuju bahwa moral seseorang ditentukan oleh keseimbangan akal dan hatinya,,,tak perlu dikisahkan lagi karena setiap manusia mutlak memiliki keduanya,,,hanya menyeimbangkannya tentu perlu di pelajari,,,karna tak selamanya akal akan menerima apa yang diinginkan hati,,dan begitulah sebaliknya...

    ReplyDelete
  7. Akal fikiran dengan hati nurani yang menjadi indicator signifikan dalam wujud kesempurnaan tersebut merupakan realitas yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Harapan yang ditancapkna dengan adanya tersebut adalah manusia dapat mengoptimalkan dalam setiap harapan yang menjadi implementasi pola kehidupan dengan mengawali rasionalitas dengan keseimbangan kesadaran yang berlandaskan hati nurani tersebut. Akan tetapi, segenap harapan tersebut akan menjadi sebuah harapan semata alias fatamorgana. Hal itu semua akan terjadi apabila pemanfaatan dua indicator siginifikan (Akal dan Hati nurani) tersebut tidak diimplementasikan dalam setiap pola kehidupan dari manusia tersebut.

    ReplyDelete
  8. Muslikhah (08144100079)26 October 2011 at 02:21

    Akal merupakan anugrah dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk dapat berfikir, membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. akal yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya.
    hati merupakan anugrah dari Allah yang diberikan kepada manusia untuk merasakan yang tidak terlihat.
    dalam menjalani kehidupan tidak hanya memerlukan akal akan tetapi juga memerlukan hati dalam menyelesaikan sebuah permasalahan hidup. jadi,,antara akal fan hati harus selalu berjalan seimbang dan beriringa.

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Maya OktianiA2 (08144100081)26 October 2011 at 02:43

    TUHAN meciptakan manusia itu dengan akal dan hati...dimana manusia hidup itu perluh keseimbangan antara hati dan akal karena tampa kesimbanga hati dan akal manusia bukan lah apa2..


    pertanyaan saya: bagimana hakekatnya manusia yang tidak punya akal?

    ReplyDelete
  11. Lusi Hardiyanti (08144100055)26 October 2011 at 02:54

    Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di bandingkan dengan makhluk ciptaan Allah SWT lainya manusia dibekali dengan akal pikiran serta hati nurani. Dengan akal pikiran manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dengan akal manusia berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dengan hati manusia dapat merasakan kebahagiaan dalam hidup.
    Namun akal dan hati nurani harus seimbang, Banyak orang berkata bahwa barang siapa menginginkan kesuksesan maka gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaknya meminta pertimbangan dari akal maupun hati nurani.
    Dengan adanya keseimbangan antara akal dan hati inilah sebenarnya menerangkan tentang moral. Moral adalah penunjang keberhasilan seseorang. Nabi Muhammad sebagai tokoh dunia yang diakaui oleh orang baratpun pernah mengatakan. “Jika engkau ingin berhasil maka akhlak adalah kuncinya”.

    ReplyDelete
  12. herna purwanti (08144100083)26 October 2011 at 03:31

    Manusia diciptakan memiliki cipta, rasa dan karsa yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Pada hakikatnya, ketiga hal tersebut haruslah difungsikan sebagaimana mestiny.
    Banyak orang meyakini bahwa akal atau pikiran dapat membawa manusia meraih kesuksesan dalam mencapai suatu tujuan hidup manusia. Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan akal semata. Karena akal atau pikiran merupakan sesuatu yang bersifat sementara. Berusahalah menggunakan hati nurani dan perasaan dengan balance.
    Kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah, sebaiknya menyadari bukan hanya mengandalkan akal dan pikiran semata, namun juga menggunakan hati nurani kita dalam segala hal.
    Sekian, terima kasih...

    ReplyDelete
  13. IRAWAN HADI PRANOTO 0814410008226 October 2011 at 04:38

    Akal dan hati merupakan suatu sosok yang sejalan
    Tak pantas rasanya jika keduanya hanya berjalan dengan sendirinya
    Ku jawab hal itu akan membuatku pincang
    Akal tak bisa berjalan dengan hatiku
    Hatiku tidak akan sejalan dengan akal
    Semua satu dan akan berdampak positif bagi hidup
    Perlukan akal dan hati itu seimbang? ku jawab ya adanya
    Karena akal hati membantuku menjadi orang berakhlak baik adanya
    Tanpa kedua belah pihak yang tidak sejalan ku jawab itu hanya sia-sia

    ReplyDelete
  14. akal dan hati....
    saya bingung mau beri komentar apa pada paparan ini karena apa yang ada dalam pikiran saya sudah dipos teman-teman.
    dari pada tidak ada sama sekali, mungkin saya hanya bisa mengatakan bahwa keseimbangan antara akal dan hati sangat perlu untuk diperhatikan agar kehidupan ini lebih baik.jika hanya akal yang dikedepankan maka hidup ini akan terasa membosankan.sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, para pria sering mendahulukan akalnya dalam bertindak sehingga mereka terlihat sangat kaku dalam menjalani hidup,segala yang mereka utarakan selalu berdasarkan akal.berbeda halnya dengan wanita, kaum yang satu ini selalu mendahulukan hati dalam menanggapi sesuatu sehingga ia terlihat seperti kaum yang lemah.perpaduan antara akal dan hati(tentunya harus seimbang) akan menghasilkan kehidupan yang lebih bermakna dan lebih indah tentunya....

    ReplyDelete
  15. sesilia Y.B (08144100077)26 October 2011 at 04:45

    akal dan hati....
    saya bingung mau beri komentar apa pada paparan ini karena apa yang ada dalam pikiran saya sudah dipos teman-teman.
    dari pada tidak ada sama sekali, mungkin saya hanya bisa mengatakan bahwa keseimbangan antara akal dan hati sangat perlu untuk diperhatikan agar kehidupan ini lebih baik.jika hanya akal yang dikedepankan maka hidup ini akan terasa membosankan.sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari, para pria sering mendahulukan akalnya dalam bertindak sehingga mereka terlihat sangat kaku dalam menjalani hidup,segala yang mereka utarakan selalu berdasarkan akal.berbeda halnya dengan wanita, kaum yang satu ini selalu mendahulukan hati dalam menanggapi sesuatu sehingga ia terlihat seperti kaum yang lemah.perpaduan antara akal dan hati(tentunya harus seimbang) akan menghasilkan kehidupan yang lebih bermakna dan lebih indah tentunya....

    ReplyDelete
  16. Septiya(08144100103)
    allah SWT menciptakan manusia dgn sempurna dari pd mkhluk lainnya, yaitu perbedaannya hati dan akal. dengan adanya hati manusia dpt mengerti perasaan sesama manusia apakah apa yang dperbuat tidak menentang dengan hati. dan akal juga dgunakan untuk kita berpikir apakah yang kita kerjakan sesuai. jika manusia hanya memiliki akal tetapi tidk memiliki hati berarti mnusia tu hnya berbuat semaunya sendiri sesuai dengan akal yg dmiliki tpi tdk mengerti apakah yg dkerjakan tidak melukai perasaan orang lain. begitu juga bila hanya memiliki hati tp tdk mmiliki akal, hanya mengerjkan sesuatu sesuai dgn hti tpi tdk dgn akl atau pikiran yg rasional. jdi akal dan hati perlu adanya keseimbangan.

    ReplyDelete
  17. Keseimbangan adalah sebuah normalitas ragam kehidupan yang bertujuan agar terciptanya kedamaian, ketentraman, keamanan, dan kesejahteraan manusia
    Dalam menjalani kehidupan Ada berbagai macam keseimbangan yang sangat perlu manusia untuk menjaganya antara lain :
    1. Keseimbangan yang paling hakiki keseimbangan emosional : artinya harus manusia itu menjaga antara sebuah keinginan yang semata nafsu, egoisme, fanatisme atau sebuah cita – cita yang melambungkan harapan yang sangat. dengan menciptakan fungsi hakekat manusia itu hubungan terhadap tuhan mauupun manusia apabila pola ini bisa terjaga adalah merupakan factor utama manusia dapat menciptakan kestabilan kehidupan dunia
    2. Keseimbangan Ekosistim Alam : alam berfungsi untuk menyediakan segala kebutuhan manusia dan mahluk hidup lainnya, perlu disadari mahluk lain selain manusia, benda mati sekalipun sangat berhak untuk hidup dimuka bumi ini sampai terjadinya kiamat, apabila terjadi elemen dalam ekosisitim ini rusak ataupun hilang maka sebuah keseimbangan akan hilang yang imbasnya berupa hal negative yang mempengaruhi pola kehidupan manusia adapun pola penjagaan keseimbangan ekosistim alam ini sangat berpengaruh pada keseimbangan Emosional manusia sebagai wujud mahluk yang dikaruniai hati dan akal (pikiran)
    3. Keseimbangan Metabolisme Tubuh : keseimbangan ini pula mempengaruhi hati dan pikiran manusia karena 3 (tiga) unsure yang hidup dalam tubuh manusia berperan aktif dalam proses tumbuh dan hidup manusia
    Antara lain yang hidup dalam tubuh manusia : Roh(ruh),Sel, dan Bakteri (kuman) ke 3 (tiga )mahluk di dalam tubuh manusia ini bekerja dengan hati dan pola pikir manusia sehingga sangat mempengaruhi terhadap keseimbangan hidup manusia adapun Pola penjagaan keseimbangan terhadap Metabolisme tubuh kita hanya perlu melakukan sebuah rutinitas yang baik serta terjaga agar selalu dalam koridor hukum spirituality dan norma.

    Keseimbangan antara hati dan pikiran merupakan suatu hal yang berat untuk dilakukan namun hal itu harus dilakukan untuk mencapai kesuksesan yang sempurna dimana dimana tujuan yang dicapai sesuai dengan hati dan pikiran.

    ReplyDelete
  18. Dalam hal ini akal dan hati nurani berperan sebagai perangkat manusia untuk berpikir terhadap apa yang ada maupun terhadap apa yang hanya bisa dirasa. Sehingga apa yang di katakan oleh kebanyakan orang bahwa manusia adalah makhluk yang cendrung kepada kebenaran. Benar adanya dan hal ini tidaklah perlu di ragukan lagi. Peranan hati nurani terhadap akal tidak lah dapat dipisahkan dikarenakan akal menusia terkadang tidaklah mampu untuk mencapai hal-hal yang sifatnya sensitif yang lebih kepada perasaan manusia atau yang sering disebut sebagi hal yang sangat intuisif. Dan hati nuranipun tidaklah dapat tuk berdiri sendiri karena tanpa adanya peranan akal manusia karena akal berfungsi untuk memikirkan, menimbang dan memperhitungkan terhadap langkah kedepan yang akan kita hadapi, jadi dalam penggunaan akal dan hati nurani yang ada pada manusia haruslah seimbang. Tapi tidaklah mudah menyeimbangkan akal dan hati manusia, terlebih jika ego muncul diantara keduanya.08144100019

    ReplyDelete
  19. Suprapti VII AI Pendidikan Mat (08144100023)
    Diciptakannya akal dan hati itu digunakan untuk berfikir terhadap apa apa yang bisa di rasakan dan apa apa yang ada di sekitarnya. Dari pernyataan itu, banyak yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang bisa menyelaraskan dan menyeimbangkan antara akal dan hati. Peranan hati terhadap akal tidaklah dapat dipisahkan karena akal manusia tidak akan mampu untuk mencapai hal yang lebih kepada perasaan manusia dan hati tidak dapat berdiri sendiri karena tanpa peranan akal, yang berfungsi untuk memikirkan, menimbang serta memperhitungkan langkah kehidupan menuju yang lebih baik. Jadi dalam penggunaannya, akal dan hati haruslah selaras dan seimbang.
    Ada pepatah yang saya ingat,"Akal tanpa hati adalah buta, dan hati tanpa akal adalah bodoh".

    Terimakasih.

    ReplyDelete
  20. Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhuk yang paling sempurna karena dibekali dengan akal dan pikiran. Untuk melengkapi kesempurnaan tersebut maka manusia diharapkan dapat menyeimbangkan antara akal (pikiran) dengan hati nuraninya.Karena dengan menonjolkan salah satu diantaranya akan mengakibatkan tumpang tindih pola kehidupan manusia. Jika hal ini terjadi maka bukan tidak mungkin harapan dan cita-cita hidup manusia tidak akan terwujud. Manusia yang terlalu mengedepankan akal (pikiran) akan menciptakan suatu pola hidup yang egoistis dan cenderung mengedepankan rasionalistis dan memungkinkan untuk berbuat sesuatu yang lebih buruk dari sebelumnya. Sedangkan manusia yang lebih menonjolkan hati nurani akan mengalami keterpurukan dalam hidupnya hal ini karena kehidupan duniawi terkesampingkan sehingga penunjang kehidupan duniawi sulit untuk tercapai . Oleh sebab itu agar manusia dapat mencapai harapan dan cita-cita hidup maka keseimbangan antar akal (pikiran) dan hati nurani sangatlah diperlukan dalam pola kehidupan manusia. (herlina / 08144100033)

    ReplyDelete
  21. Ery yuniarti (081441300072)
    Akal / pikiran merupakan substansi jiwa yang diciptakan Allah SWT yang berhubungan dengan badan manusia untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan. Sedangkan hati merupakan kelenjar terbesar pada manusia yang terletak di dalam perut sebelah kanan. Jadi akal berfungsi untuk mengontrol, menjalankan, memonitoring organ tubuh secara keseluruhan. Dalam pemaknaan yang mendalam hati dan akal dua makhluk yang berada dalam tubuh manusia. Ketiadaan satu unsur akan berpengaruh pada kesempurnaan unsur yang lain. Saya meng-ibaratkan hati adalah sebagai raja, karena hati memiliki kinerja yang paling penting untuk mengontrol unsur yang lain. Akal sebagai bagian yang bertugas untuk hal yang bersifat teknis, karena pikiran bermain pada logika dan segala sesuatu yang tidak bisa di terima oleh akal di anggap kurang tepat. Meskipun kedua elemen tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing, akan tetapi keduanya juga memiliki keterikatan yang urgen dalam pengambilan keputusan untuk outputnya. Untuk menciptakan hasil output yang baik maka hati harus difungsikan sebagai penetralisir segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal meskipun demikian hati juga tidak selalu di anggap benar.

    ReplyDelete
  22. NURFITRIYANI A2 (08144100107)


    Manusia diberikan akal dan hati yang memungkinkan dia menjelajahi dimensi ide dan spiritual. Dengan potensi ini, manusia dicoba, ditantang untuk menyeimbangkan diri antara nafsu, akal dan hati nurani. Namun dengan kasih sayang Allah, Allah tidak meninggalkan manusia dengan segala masalahnya. Ia turunkan hikmah, ilmu pengetahuan, rosul-rosul yang membawa ajaran spiritual semata-mata agar manusia bisa menemukan keseimbangannya menjadi insan kamil (manusia sempurna). Keseimbangan akal fikiran dan hati nurani dalam pola kehidupan manusia adalah sebuah kepastian yang tidak dapat diganggu gugat. Karena penonjolan dari salah satu hal tersebut akan mengakibatkan tumpang tindihnya pola sistem dalam kehidupan. Sehingga kecenderungan yang akan terjadi adalah tidak tercapainya harapan dan atau cita-cita hidup itu sendiri.
    Misal manusia yang terlalu menunggulkan daya fikir sebuah kepastian yang ditimbulkan dalam pola kehidupan adalah egoistis. Dan kecenderungan yang lain adalah mengedepankan rasionalistis. Dibalik itu semua tidak hanya hal tersebut. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan tentunya akan menimbulkan tindakan-tindakan yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Begitu juga manusia yang mengunggulkan hati nurani maka yang akan terjadi adalah keterpurukan dalam kehidupan. Apabila hanya mengedepankan hati nurani akan mengakibatkan tidak tercapainya penunjang kehidupan khususnya duniawi. Oleh karena itu, keseimbangan akal fikiran dan hati nurani merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar lagi dalam pola kehidupan manusia.

    ReplyDelete
  23. Muji Hartati (08144100004), VII A
    Menurut saya: keseimbangan antara akal dan hati sangatlah penting,singkroninasi, karena biasanya apa yang kita inginkan dari hati, belum tentu bisa dipikir logika, begitu pula sebaliknya, apa yang kita inginkan secara berfikir logika, belum tentu bisa diterima oleh hati, antara akal dan hati saling membutuhkan dan melengkapi. Seseorang tidak akan dapat mencapai apa yang diinginkan apabila antara logika dan hati tidak seimbang. Kesimbangan antara akal dan hati akan membantu seseorang menuju kesuksesan.

    ReplyDelete
  24. sblmnya terimakasih kepada rekan semua... memang rata-rata mengatakan manusia dktakan baik jika ada keseimbangan antara akal dan hatinya. permasalahannya adlah bagaimana mengukur agar dpt dikatakan seimbang. masing-masing akan berbeda, itulah filsafatmu...
    Mengenai pertanyaan saudara Maya mengenai bagaimana hakekaatnya manusia yg tidak mempunyai akal, maka jawaban saya adl ia tidak sempurna sebagai manusia.

    ReplyDelete
  25. dyah kumolo retno (08144100084)
    keseimbangan akal dan hati sangat penting. Jika seseorang ingin meraih sesuatu (kesuksesan) haruslah menggunakan akal, pikiran, hati dan moral karena Tuhan telah memberikan kita akal, hati dan moral jadi kita mampu mengembangkannya.

    ReplyDelete
  26. Akal dan hati harus berjalan serasi dalam diri manusia
    Suatu tindakan yang hanya menuruti akal tidak diimbangi dengan hati yang dekat dengan perasaan tak akan berjalan dengan mulus, begitu sebaliknya
    Suatu tindakan dikerjakan dengan benar pasti sudah dipikirkan matang-matang diiringi rasa ingin melakukannya.
    Ini akan membangun kepercayaan diri.
    kerjakan apa yang benar dan peliharalah kepercayaan diri, ini yang dimaksud berfikir munuju sukses
    Maka Berpikirlah dengan percaya diri, dan bertindaklah dengan percaya diri.

    ReplyDelete
  27. EMA PUSPA WIDIASTUTI(08144100054)26 October 2011 at 08:52

    Dengan adanya keseimbangan hati, maka hidup juga akan seimbang. Karena dengan hati yang tenang, maka akal akan berfikir dengan jernih.

    ReplyDelete
  28. Sunu Sulistiyaningsih (08144100087)26 October 2011 at 09:08

    Hidup adalah mengendalikan keseimbangan antara akal dan hati. manusia di ciptakan oleh Tuhan dilengkapi dengan akal dan perasaan agar membedakannya dari ciptaan Tuhan yang lainnya. Walau kadang apa yang di ucap oleh hati tak mampu diterima oleh akal. dan seperti itu juga sebaliknya. salah satu memiliki kecenderungan atau salah satu menonjolkan karakternya. peran hati terhadap akal tak mampu terlepaskan. karena akal biasanya terealisasikan ke dalam suatu perbuatan. perbuatan yang tanpa didasari hati nurani hanya akan mencelakakan diri. karena diiringi dengan nafsu atau sifat egois semata. begitu juga dengan hati nurani, kata hati tak mampu terealisasikan jika manusia tak mempunyai akal.
    Kegagalan setelah proses adalah rencana proses lain yang lebih indah yang diberikan Tuhan untuk kita. oleh karena itu menjaga keseimbangan antara hati dan akal merupakan dua sisi yang mempunyai pengaruh besar.

    ReplyDelete
  29. Marta Afrilia, VII A1 (08144100040)26 October 2011 at 18:44

    Menurut saya keseimbangan antara akal dan hati itu memanglah benar. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaklah ada pertimbangan dari akal yaitu yang kita pikirkan dan dari dari hati yaitu yang kita rasakan. Dengan pertimbangan akal, maka keputusan yang kita ambil tidak bertentangan dengan yang difikirkan. Dan dengan menggunakan hati, maka keputusan yang kita ambil tidak akan bertentangan dengan yang kita rasakan. Barang siapa yang menginginkan kesuksesan, maka gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang.

    ReplyDelete
  30. RIA AGUSTINA 08144100034

    Manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya,karena manusia di beri akal dan hati. tetapi kadang manusia menjalani hidupnya dengan akalnya saja,akhlaknya terkalahkan,hatinya di abaikan agar segala maksud dan tujuannya dapat terlaksana. hidup tanpa keseimbangan antara akal dan hati,orang itu bisa dikatakan tidak akan menemui kesuksesan dalam hidupnya.

    ReplyDelete
  31. Djati Setiawan 0814410007626 October 2011 at 20:27

    Dalam diri manusia, akal dan hati adalah sesuatu hal yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan antara satu sama lainnya. Akal dan hati merupakan alat kontrol pada diri manusia yang dapat membedakan hal-hal yang baik dan benar maupun hal-hal yang salah. Jika seseorang dalam melakukan suatu tindakan melupakan salah satu dari alat kontrol ini pasti sesuatu yang dilakukan akan mendapatkan kritika/saran/gunjingan dari oranglain. Karena tindakan yang dilakukan akan merugikan oranglain. Pentingnya keseimbangan akal dan hati juga telah disampaikan oleh seorang filusuf yang bernama Immanuel Kant. Kant berpendapat bahwa akal dan hati sama-sama berperan penting dalam kehidupan seseorang di dunia. Jika seseorang menginginkan hidupnya berjalan dengan baik maka dalam melakukan sesuatu apapun, orang itu tidak boleh hanya menggunakan akal atau hatinya saja, tetapi harus menggunakan akal dan hati.

    ReplyDelete
  32. ignatia yunita krismawati (08144140031)26 October 2011 at 21:02

    …””Tuhan menciptakan manusia paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Yang membedakannya, antara lain manusia mempunyai hati nurani dan akal budi sedangkan makhluk lain tidak. Selain itu manusia juga mempunyai rasa, cipta dan karsa. Untuk merasakan kesuksesan perlu hati dan untuk meningkatkan kebahagiaan perlu akal. Keduanya bisa tercapai jika manusia dapat menyeimbangkan antara akal dan hati. Ciiip……….””

    ReplyDelete
  33. Dari kutipan artikel hati dan pikiran, saya berpendapat bahwa : "Manusia yang bermoral iyalah manusia yang menggunakan akal pikiran sebagai alat untuk menjalani kehidupan dunia. Dan menggunakan hati nurani sebagai alat untuk merasakan akan sesuatu hal yang manusiawi. Keduanya tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat berjalan sendii-sendiri. Tuhan sudah menciptakan kedua hal tersebut kepada manusia sebagai bekal dan pedoman dalam menjalani kehidupan. Tanpa akal kita bodoh, tanpa hati kita murka "

    ReplyDelete
  34. Rofiana Nurul Afni (08144100065)26 October 2011 at 21:37

    Alloh SWT telah menciptakan kita manusia dilengkapi dengan akal dan hati. Tujuannya adalah agar kita sebagai manusia dalam mengambil suatu keputusan harus berdasarkan akal dan hati. Dengan akal menjadikan kita tidak tersesat (karena pengetahuan) dengan hati menjadikan kita lebih manusiawi. Dimana dalam menggunakan akal dan hati haruslah seimbang. Jangan hanya akal atau hati saja yang digunakan tetapi harus kedua-duanya. Hal ini menjadikan hidup lebih seimbang.

    ReplyDelete
  35. Kabul Wahyu Hidayat 0814410011026 October 2011 at 22:11

    sebenarnya semua berpikiran sama,sebenarnya semua mempunyai perasaan yang sama, benar dan salah semua mengetahui dan merasakannya. keseimbangan dunia dan setelah dunia harus tetap dijaga. walaupun terkadang akal dan hati melanggar kebenaran. walaupun terkadang akal dan hati meninggalkan kesalahan. akal dan hati merupakan bagian dari dunia dan setelah dunia jadi keseimbangannya pun perlu dijaga.

    ReplyDelete
  36. DWI NOVITASARI (10144100082/A3/III)26 October 2011 at 22:45

    DWI NOVITASARI (10144100082/A3/III)

    Dalam menjalani kehidupan kita harus menggunakan akal dan hati secara seimbang. Akal dan hati adalah sesuatu yang berbeda,tetapi jika kita bisa menyeimbangkan akal dan hati tersebut kita akan sukses atau berhasil di kemudian hari. Berdasarkan pendapat tersebut Immanuel Kant mencetuskan filsafat transendental (transcendental Philosophy). Filsafat transendental adalah filsafat yang berurusan bukan untuk mengetahui objek pengalaman melainkan bagaimana subjek (manusia) bisa mengalami dan mengetahui sesuatu. Filsafat transendental itu tidak memusatkan diri dengan urusan mengetahui dan mengumpulkan realitas kongkrit seperti misalnya pengetahuan tentang anatomi tubuh binatang, geografis, dll, melainkan berurusan dengan mengetahui hukum-hukum yang mengatur pengalaman dan pemikiran manusia tentang anatomi tubuh binatang, dll.
    Menurut pendapat saya apa yang dinyatakan oleh Immanuel Kant benar adanya karena manusia sendiri bisa menjalani hidup dengan mengumpulkan pengalaman yang telah diperoleh menggunakan indra manusia itu sendiri sehingga manusia dapat mengetahui gejala alam yang terjadi, namun selain menggunakan akal dan indra yang dimiliki manusia hendaknya juga harus menggunakan hati dan perasaan. Jika tidak menggunakan hati dan perasaan maka kita akan mendapat tekanan batin, karena kita melakukan sesuatu yang tidak kita kehendaki. Oleh sebab itu gunakanlah akal dan hati secara seimbang.

    ReplyDelete
  37. YESY IKASAFITRI (10144100094/A3/III)26 October 2011 at 22:47

    Akal dan hati adalah dua hal yang berbeda . Akal dan hati memiliki karakteristik yang berbeda. Akal memilki ranah tersendiri begitu juga dengan perasaan yang dekat dengan hati dan keyakinan. Masing-masing memilki tolok ukur yang berbeda untuk menilai sesuatu dan keduanya tidak bisa dibohongi. Seorang tokoh filsafat bernama Immanuel Kant berpendapat bahwa manusia bisa memahami realitas alam (natural) dan moral dengan menggunakan akal budinya. Pengetahuan tentang alam dan moralitas itu berpijak pada hukum-hukum yang bersifat apriori, yakni hukum-hukum yang sudah ada sebelum pengalaman inderawi. Pengetahuan teoritis tentang alam berasal dari hukum-hukum apriori yang digabungkan dengan hukum-hukum alam obyektif. Sementara pengetahuan moral diperoleh dari hukum moral yang sudah tertanam di dalam hati nurani manusia.
    Menurut pendapat saya, bahwa seperti apa yang dikatakan Immanuel Kant manusia bisa memahami realitas alam dan moral dengan menggunakan akal budinya. Sehingga manusia memperoleh pengetahuan tentang alam dan moralitas. Oleh sebab itu, kita harus menggunakan akal dan hati secara seimbang

    ReplyDelete
  38. Sintia Ratna Sari (10144100106)26 October 2011 at 22:53

    akal dan hati adalah 2 hal yang berbeda,namun dalam pencapaian kesuksesan seseorang harus memiliki keseimbangan antara akal dan hati atau perasaan.
    dengan adanya keseimbangan itu manusia mampu menggunakan akal moral dalam memahami realitas alam dan moralnya.
    namun dalam menyeimbangkan 2 hal tersebut yanng belum tentu semua orang mampu.
    jadi akal dan hati merupakan komponen yang penting dalam pencapaian kesuksesan dengan usaha manusianya masing masing.

    ReplyDelete
  39. Nova Yellystiani (10144100088)26 October 2011 at 23:01

    Akal dan perasaan adalah 2 hal yang sangat berebeda. akal memiliki rendah trsendiri begitu juga dengan perasaan yang dekat dengan hati. tetapi dalam kehidupan akal dan hati sangat berperan penting dalm mencapai kesuksesan. Namun dalam pencapaian kesuksesan akal dan hati harus mampu seimbang karena dalam setiap keputusan harus menurut akal dan hati manusia masing-masing.
    akal dan hati memiliki tolak ukur yang berbeda untuk menilai sesuatu dan ke duannya tidak bisa dibohongi. masing-masing akan dan hati mengetahui suatu kebenaran umum yang di ketahui bersama.
    jadi dalam mengambil keputusan sebaiknya kita harus menggunakan akal dan hati untuk memilih mana yang terbaik.

    ReplyDelete
  40. Risky Yuniastuti A1 (08144100030)
    Manusia yang telah Ia ciptakan dengan Akal dan Hati Nurani harusnya bisa tuk berpikir Reflex terhadap apa yang ada disekitarnya termasuk dari apa yang bisa mereka rasakan, mereka dengar, bahkan mereka pikirkan baik itu hal yang besar maupun hal yang terkecil yang sering dianggap remeh, dan seringkali apa yang dianggap remeh itu memiliki nilai hikmah atau pelajaran yang sangat berharga bagi manusia.
    Akal dan hati nurani disini berperan sebagai perangkat manusia untuk berpikir raflek terhadap apa yang ada maupun terhadap apa yang hanya bisa dirasa. Sehingga apa yang di katakan oleh kebanyakan orang bahwa manusia adalah makhluk yang cendrung kepada kebenaran benar adanya dan hal ini tidaklah perlu di ragukan lagi. Peranan hati nurani terhadap akal tidak lah dapat dipisahkan dikarenakan akal menusia terkadang tidaklah mampu untuk mencapai hal-hal yang sifatnya sensitif yang lebih kepada perasaan manusia atau yang sering disebut sebagi hal yang sangat intuisif. Dan hati nuranipun tidaklah dapat tuk berdiri sendiri karena tanpa adanya peranan akal manusia karena akal berfungsi untuk memikirkan, menimbang dan memperhitungkan terhadap langkah kedepan yang akan kita hadapi, jadi dalam penggunaan akal dan hati nurani yang ada pada manusia haruslah seimbang.
    Namun ironisnya pada praktek kehidupan manusia sering kali tidak pernah menggunakan akal dan hati nurani tersebut secara seimbang, kita lebih cendrung untuk menggunakan salah satu saja dari kedua hal tersebut bahkan ada sebahagian dari kita yang membenci penggunaan akal karena dianggap sesat oleh apa yang telah kita yakini, atau kita lebih cenddung menggunakan akal yang pada akhirnya menimbulkan rasa keegoisan kita terhadap apa yang ada di sekitar kita.
    Untuk itulah kita sebagi Insan akademis haruslah bisa menyeimbangkan penggunaan akal dan hati nurani kita sebagi wujud refleksi kita terhadapa apa yang ada di sekitar kita. Akal tanpa hati nurani adalah buta dan hati nurani tanpa akal adalah bodoh.

    ReplyDelete
  41. Keseimbangan akal dan hati
    pemahaman mengenai akal dan perasaan yang saling menyatu, bahwa akal dan perasaan adalah 2 hal yang berbeda. sering dikatakan bahwa kunci kesuksesan adalah hati dan pikiran yang seimbang, bahwa manusia memiliki pikiran/ akal dan hati yang harus dapat diseimbangkan. pemahaman realitas (alam) dan moral pun menggunakan akal dan pikiran. jadi segala sesuatu saling berhubungan dengan akal dan pikiran, dan semua itu tidak lepas dari kehidupan kita. keseimbangan lah yang perlu manusia miliki agar dapat menjalankan segala sesuatu dengan akal dan pikiran yang positif.OkAyyy

    ReplyDelete
  42. HENI SULISTIANI (08144100001)mengatakan...
    akal dan hati merupakan dua hal yang harus dilaksanakan secara selaras dan seimbang,karena seyogyanya akal lebih identik terhadap logika sedangkan hati lebih cenderung menggunakan perasaan.
    akal dan hati mempunyai tolak ukur yang berbeda namununtuk menilai sesuatu dan kedua hal ini tidak dapat dibohongi.
    jadi,jika seseorang menginginkan hidupnya berjalan dengan baik maka dalam melakukan sesuatu apapun seseorang tidak boleh hanya menggunakan hati atau akal saja namun sebaiknya akal dan hati digunakan secara bersamaan secara seimbang.
    akal dan hati menurut saya dua hal yang saling membutuhkan dan melengkapi.

    ReplyDelete
  43. TUSIYAMAH (08144100059)27 October 2011 at 00:11

    akal dan hati (perasaan) merupakan alat ukur yang sama namun berbeda, keduanya memang tidak bisa dibohongi.
    seperti yang dikatakan tokoh dunia jika engkau ingin berhasil maka akhlak adalah kuncinya sehingga untuk menunjang keberhasilan seseorang atau untuk melakukan sesuatu, antara akal dan hati harus seimbang.

    ReplyDelete
  44. Shela nurmanita (08144100089)27 October 2011 at 00:12

    Kesimbangan akal dan hati merupakan peranan dari dunia,dan anggapan dari kant itu benar yang berangapan bahwa keduanya sangat berpengaruh jadi baik akal atau hati memainkan peranan dalam konsepsi kita mengenai dunia dan dengan atara keseimbangan keduanya sehingga bisa menunjang keberhasilan seseorang karena dengan hati yang tenang kita pun bias berfikir dengan jernih.

    ReplyDelete
  45. Setiap orang mengingikan kesuksesan dalam dan kesuksesan itu di dapat apabila menggunakan hati dan pikiran seimbang yang di sertai dengan pertimbangan akalnya.

    ReplyDelete
  46. Saya juga setuju mengenai keseimbangan akal, hati nurani dan hawa nafsu. Karena sebelum bertindak sebaiknya kita terlebih dahulu berpikir dengan akal yang sehat, tidak terlalu mengikuti hawa nafsu dan mendengarkan kata hati nurani kita. Tapi disini saya ingin bertanya, misalnya ada seorang anak yang dijebak dituduh mencuri oleh teman-teman sekelasnya. Lalu anak itu dilaporkan ke pihak sekolah dan pihak sekolah menghubungi ibu dari anak itu. Di depan teman-teman, kepala sekolah dan juga ibunya, anak itu menyangkal bahwa dia tidak mencuri. Tapi teman-teman dan kepala sekolah tidak percaya karena sudah ada bukti bahwa barang yang dicuri ada di dalam tasnya. Namun lain hal dengan ibunya, dia tetap tidak percaya bahwa anaknya mencuri, hati nuraninya yakin anaknya tidak punya sifat seperti itu. Apakah benar yang dilakukan ibu itu, dengan lebih mendengarkan hati nuraninya? Dan dalam kasus seperti ini apakah akal dan hawa nafsu tetap harus dipertimbangkan atau diseimbangkan dengan hati nurani ibu itu? Terimakasih jika anda ingin menjawab pertanyaan saya.

    ReplyDelete
  47. Neli Riyanti (08144100086)27 October 2011 at 00:50

    Dengan dua hal yang berbeda yaitu akal dan hati, akan tetapi dua hal yang berbeda ini saling berkaitan, Suatu tindakan yang hanya menuruti akal tidak diimbangi dengan hati dan perasaan tak akan berjalan dengan baik, begitu sebaliknya.
    Banyak orang berkata bahwa barang siapa menginginkan kesuksesan gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang, dengan adanya keseimbangan antara akal dan hati kita dapat membentuk moral yang lebih baik sehingga kita dapat dengan selaras menuju keberhasilan dalam hidup yang lebih baik

    ReplyDelete
  48. ernawan praditia vidia (08144100075)27 October 2011 at 00:57

    Komentar saya tentang Keseimbangan Akal Dan Hati
    Menurut saya,antara akal dan perasaan memang berbeda namun tetap saling melengkapi satu sama lain. Keduanya memiliki manfaat yang bisa dirasakan jika ada pengembangan dalam diri tentang akal dan juga perasaan itu. Dengan akal dan perasaan dimungkinkan dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik jika dikembangkan dengan baik pula. Akal dan hati menuntut adanya kesadaran dari manusia supaya segala sesuatu dapat terselesaikan dengan baik. Akal dan hati jika dikembangkan itu dapat membantu terbentuknya suatu pengetahuan yang mampu membuat kesuksesan.

    ReplyDelete
  49. Allah SWT menciptakan manusia sebagai mahluk yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan Allah SWT lainya.Manusia mempunyai akal pikiran serta hati nurani.manusia dapat membedakan tindakan yang benar atau salah dengan menggunakan akal pikiran. akan tetapi suatu tindakan yang hanya menuruti akal tidak diimbangi dengan hati yang dekat dengan perasaan tidak berjalan dengan lancar dan sesuai harapan, begitu juga sebaliknya. oleh karena itu akal dan hati nurani merupakan sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan dan saling melengkapi.

    ReplyDelete
  50. Frendy Try Andyasmoko (08144100041)27 October 2011 at 01:36

    Keseimbangan Akal dan Hati
    Akal dan hati tidak bisa dipisahkan mengapa?
    karena akal dan hati sangat berperan dalam mengambil suatu keputusa ataupun tindakan.
    saya setuju dengan tanggapan KHAN mengapa?
    karena inderawi maupun akal sama-sama memainkan peranan dalam konsepsi kita mengenai dunia.
    jadi dengan keseimbangan akal dan hati inilah akan terbentuk moral karena akal dan hati sangat penting dalam mengambil keputusan maupun tindakan yang diinginkan seseorang.
    maka untuk mengambil keputusan ataupun tindakan terlebih dahulu memiliki hati yang bersih maka menghsilkan akal yang sehat dan akan tercipta keputusa ataupun tindakan yang diinginkan.

    ReplyDelete
  51. MASNING (08144100012)
    Qolbu
    Setelah manusia sempurna penciptaanya, manusia disempurnakan fisiknya dengan diberikan :
    Mata ,Telinga ,Qolbu
    Sebagai modal awal manusia menjalani hidupnya dengan beribadah kepada penciptanya. Inilah yang membedakan antara manusia sebagai ahsanal kholiqin dengan makhluk lainnya. Dengan bermodal penglihatan pendengaran dan Qolbu manusia dituntut memfungsikan sarana-sarana untuk beribadah. Untuk memfungsikan sarana tersebut yaitu dengan ilmu.
    Qs.17/36
    “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
    Qolbu yang sering tersebut didalam alqur’an seringkali diartikan dengan hati, muncul suatu pertanyaan benarkah qolubu itu hati. Secara harfiah qolbu memiliki arti bolak-balik, bukan hati. Secara fungsi pun qolbu berfungsi untuk memahami.
    Qs.7/179
    “ Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai Qolbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
    Jika kata qolbu diarikan dengan hati, apakah hati dapat berfungsi untuk memahami atau berfikir. Pemahaman seperti ini sangat bertentangan dengan ilmu kedokteran, karena yang berfungsi untuk memahami hanyalah otak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika otak dapat untuk memahami dan qolbupun dalam alqur’an berfungsi untuk memahami, berarti qolbu adalah otak. Karena hati fungsinya adalah untuk menawarkan racun, mengubah zat gula menjadi glycogen, maka tidak ada satupun fungsi hati yang sama dengan qolbu. Dalam ilmu kedokteran otak atau qolbu memiliki tiga bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Yaitu otak besar, otak kecil, dan otak tengah.
    1. otak besar (cerebrum) fuada
    Otak besar dalam bahasa qur’annya adalah Fu’ada yang merupakan pusat kecerdasan. Segala infornasi atau ilmu dari alam masuk melalui otak besar. fungsi dari fu’ada sendiri adalah sebagai pusat saraf panca indra, untuk menghitung, menghafal, menganalisis. Inilah otak manusia yang berfungsi untuk berakal. Sebagai contoh ketika seseorang sedang dihadapkan suatu masalah yang rumit dia pasti akan berfikir untuk mencari jalan keluarnya. ketika dia sedang berfikir tadi maka otak besarnya sedang bekerja.
    2. otak tengah (Hypotalamus) Nafs
    Otak tengah adalah bagian otak yang berfungsi sebagai pusat emosi. Apapun bentuk emosinya semuanya bermuara di Nafs. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat rasa yaitu rasa sedih,benci, marah, dan lain sebagainya. Sebagai pusat keinginan
    3. Otak kecil (sudur)
    Otak kecil berfungsi sebagai pusat kesadaran,akurasi, mengatur keseimbangan, daya ingat. Dengan cerebellum ini maka segala ilmu yang telah kita pelajari dengan baik, akan tersimpan, dan dapat bekerja secara otomatis. Sehingga jika seseorang dihadapkan suatu masalah dapat berbeda cara menghadapinya tergantung apa yang tersimpan di dalam sudur. Jadi jika sudur terisi dengan pola pikir musyrik maka cara menghadapinya dengan cara musyrik, jika sudur terisi oleh alqur’an maka cara menghadapinya pun dengan cara qur’an.
    Otak manusia yang berfungsi untuk memahami memiliki kemampuan menyerap informasi yang terkandung di dalam alqur’an. Sebagai suatu konsep kesepasangan bahwa :
    ilmu sebagai software  otak sebagai hardware
    Ilmu tidak akan berguna tanpa adanya otak sebagai mesin pengolah ilmu, dan otak tidak akan berfungsi tanpa ilmu karena tidak ada yang diolah

    ReplyDelete
  52. Sri Wiyati (08144100008)27 October 2011 at 01:58

    Didalam hidup seseorang tidak akan terjadi kegaloan apabila terjadi suatu keseimbangan antara akal dan hati, tetapi kesuksesan tidak akan terjadi jika didalam diri seseorang tidak memiliki hati yang bersih dan akal yang sehat.

    ReplyDelete
  53. Muhtar Rifai Yazid (08144100092)27 October 2011 at 01:58

    pikiran dan hati manusia sangatlah berhubungan satu sama lain. misalnya dalam mengambil suatu keputusan harus berdasarkan akal dan hati. Dengan akal menjadikan kita berfikir jernih sehingga bisa membedakan baik dan buruk, dengan hati menjadikan kita lebih manusiawi. jadi Jangan hanya akal atau hati saja yang digunakan tetapi harus kedua-duanya.

    ReplyDelete
  54. MASNING (08144100012)
    Setelah manusia sempurna penciptaanya, manusia disempurnakan fisiknya dengan diberikan :
    Mata ,Telinga ,Qolbu
    Sebagai modal awal manusia menjalani hidupnya dengan beribadah kepada penciptanya. Inilah yang membedakan antara manusia sebagai ahsanal kholiqin dengan makhluk lainnya. Dengan bermodal penglihatan pendengaran dan Qolbu manusia dituntut memfungsikan sarana-sarana untuk beribadah. Untuk memfungsikan sarana tersebut yaitu dengan ilmu.
    Qs.17/36
    “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
    Qolbu yang sering tersebut didalam alqur’an seringkali diartikan dengan hati, muncul suatu pertanyaan benarkah qolubu itu hati. Secara harfiah qolbu memiliki arti bolak-balik, bukan hati. Secara fungsi pun qolbu berfungsi untuk memahami.
    Qs.7/179
    “ Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai Qolbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
    Jika kata qolbu diarikan dengan hati, apakah hati dapat berfungsi untuk memahami atau berfikir. Pemahaman seperti ini sangat bertentangan dengan ilmu kedokteran, karena yang berfungsi untuk memahami hanyalah otak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika otak dapat untuk memahami dan qolbupun dalam alqur’an berfungsi untuk memahami, berarti qolbu adalah otak. Karena hati fungsinya adalah untuk menawarkan racun, mengubah zat gula menjadi glycogen, maka tidak ada satupun fungsi hati yang sama dengan qolbu. Dalam ilmu kedokteran otak atau qolbu memiliki tiga bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Yaitu otak besar, otak kecil, dan otak tengah.
    1. otak besar (cerebrum) fuada
    Otak besar dalam bahasa qur’annya adalah Fu’ada yang merupakan pusat kecerdasan. Segala infornasi atau ilmu dari alam masuk melalui otak besar. fungsi dari fu’ada sendiri adalah sebagai pusat saraf panca indra, untuk menghitung, menghafal, menganalisis. Inilah otak manusia yang berfungsi untuk berakal. Sebagai contoh ketika seseorang sedang dihadapkan suatu masalah yang rumit dia pasti akan berfikir untuk mencari jalan keluarnya. ketika dia sedang berfikir tadi maka otak besarnya sedang bekerja.
    2. otak tengah (Hypotalamus) Nafs
    Otak tengah adalah bagian otak yang berfungsi sebagai pusat emosi. Apapun bentuk emosinya semuanya bermuara di Nafs. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat rasa yaitu rasa sedih,benci, marah, dan lain sebagainya. Sebagai pusat keinginan
    3. Otak kecil (sudur)
    Otak kecil berfungsi sebagai pusat kesadaran,akurasi, mengatur keseimbangan, daya ingat. Dengan cerebellum ini maka segala ilmu yang telah kita pelajari dengan baik, akan tersimpan, dan dapat bekerja secara otomatis. Sehingga jika seseorang dihadapkan suatu masalah dapat berbeda cara menghadapinya tergantung apa yang tersimpan di dalam sudur. Jadi jika sudur terisi dengan pola pikir musyrik maka cara menghadapinya dengan cara musyrik, jika sudur terisi oleh alqur’an maka cara menghadapinya pun dengan cara qur’an.
    Otak manusia yang berfungsi untuk memahami memiliki kemampuan menyerap informasi yang terkandung di dalam alqur’an. Sebagai suatu konsep kesepasangan bahwa :
    ilmu sebagai software  otak sebagai hardware
    Ilmu tidak akan berguna tanpa adanya otak sebagai mesin pengolah ilmu, dan otak tidak akan berfungsi tanpa ilmu karena tidak ada yang diolah

    ReplyDelete
  55. IIS ERVIANI (VIIA/08144100036)
    Allah SWT. telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaannya yang lain.manusia biberi kelebihan akal dan perasaan yang berbeda-beda.Perasaan sangat erat kaitannya dengan hati.
    setiap manusia/individu mempunyai akal dan perasaan yang berbeda-beda,oleh karena itu, untuk menjaga keharmonisan pergaulan dengan manusia yang lain, maka hendaknya gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaknya meminta pertimbangan dari akal maupun hati. Dengan pertimbangan akal maka keputusan tersebut juga tidak akan melanggar kebenaran akal, minimal akal kita sendiri. Dengan menggunakan hati, keputusan tersebut tidak akan bertentangan dengan hati seseorang, minimal hati kita sendiri.

    ReplyDelete
  56. Sri Lestari (08144100114)27 October 2011 at 02:52

    Akal dan hati merupakan satu kesatuan dalam menjalani kehidupan ini menuju kesuksesan dunia akhirat. Dengan akal kita bisa berfikir dan bisa mengebangkan ilmu pengetahuan yang telah kita peroleh, sedangkan hati merupakan mesin pengendali agar akal yang kita miliki bisa beroprasi sesuai dengan apa yang kita inginkan, dengan hati yang bersih maka akan tercipta akal dan tindakan yang jauh lebih baik, itulah sebabnya akal dan hati haruslah seimbang.

    ReplyDelete
  57. PUSPITASARI WAHYUNINGSIH 08144130121
    Keseimbangan antara akal dan hati mutlak hukumnya jika kita ingin menjalani hidup ini secara damai dan tenteram. Akal adalah kemampuan seseorang untuk menerima, berpikir, memahami dan mengambil keputusan tentang suatu peristiwa atau hal sesuatu yang kaitannya dengan logika. Hati merupakan suatu rasa dari perasaan yang mempertimbangkan bagaimana sebab dengan akibatnya baik pada diri sendiri, orang lain atau pun lingkungannya. Segala sesuatu jika dipikirkan secara akal sehat dengan mempertimbangkan kata hati yang sesuai dengan perasaan kita maka keputusan yang kita ambil tidak akan mengecewakan kita atu merugikan orang lain.

    ReplyDelete
  58. RIASTUTI (08144100029) A127 October 2011 at 03:46

    Ada tiga kata yang saya pikirkan, yaitu akal, hati dan pikiran. Tentu yang membuat saya berfikir mengenai tiga kata tersebut adalah kolerasinya atau hubungan dari ketiga kata tersebut. Jika kita menginginkan suatu keberhasilan / kesuksesan maka akal, hati dan pikiran harus berjalan bersama-sama untuk mewujudkannya. Disini kita tahu bahwa akal, hari dan pikiran terketak sangat dekat, namun mempunyai tugas masing-masing. Jika kita hanya menggunakan akal, pikran atau hati saja tentu kesuksesan tersebut jauh dari diri kita. Sehingga bisa dimengerti jika akal, hati dan pikiran adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kita dapat bayangkan jika kita hanya punya hati saja dan tidak mempunyai akal atau pikiran. Tapi jangan takut karena akal, pikiran dan hati adalah karunia Allah yang diberikan kepada semua makhluknya, sekarang tinggal kita yang memanfaatkannya.

    ReplyDelete
  59. srisulastriningsih (08144100032)27 October 2011 at 03:58

    dalam raga ada jiwa, dalam jiwa terdapat hati. kehidupan didunia ini diciptakan oleh yang kuasa melalui sebuah proses, didalam proses tesebut telah direncanakan sebuah keseimbangan dalam ksebuah kehidupan.keseimbangan akan menciptakan sebuah raga dan jiwa. raga akan musnah dan jiwa akan kekal. hati membawa akan membawa kita kedalam keadaan yang bahagia, apabila kita tetap menjaga hati. hati adalah sebuah petunjuk bagaimana kita harus berbuat. akar , pikiran kadang berlawanan dengan hati. hati akan menunjukan hal yang benar, namun akal pikiran kadang akan mengecoh dengan berbagai cara. sebuah keseimbangan akan tejadi apabila kita tetap menjaga antara akal, pikiran dan hati nurani kita....

    ReplyDelete
  60. sri rahayu (08144100050)VII A1
    Dalam kehidupan kita, kita harus dapat menyeimbangkan akal dan hati kitadalam mengambil keputusan. karena dengan seimbangnya akal dan hati kita merupakan kunci kesuksesan. begitu pula dalam ilmu matefisika harus menyeimbngkan akal dan hati. berarti kita harus bisa memahami akal budi, pengalaman, pengetahuan dan menghargai pendapat orang lain dalam meraih kesuksesan.

    ReplyDelete
  61. parjiyati(08144100066)
    Untuk mencapai kesuksesan diperlukan keseimbangan pikiran dan hati. Berarti selama ini saya belum mampu mencapai kesuksesan karena belum mampu menyeimbangkan antara pikiran dan hati.
    Tapi apakah hal-hal lain dalam kehidupan tidak banyak berpengaruh? bagaimana kalau hal lain itu pasangan hidup, beban hidup?

    ReplyDelete
  62. Retno Fitri Nugrahaningsih27 October 2011 at 05:01

    Manusia adalah mahluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dengan memiliki akal. Dengan akal manusia bisa berfikir, bertindak, mengambil sebuah keputusan. Jika manusia berbuat hanya dengan menggunakan akal tidak dengan hati bagaimana jadinya dunia ini, begitu sebaliknya. Akal dan hati merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan walaupun bisa akan sulit dalam penerapannya.
    Kita berbuat hanya dengan akal tanpa menggunakan hati akan terasa kejam.
    Kita berbuat hanya dengan hati tanpa akal akan terasa lemah
    Maka akal dan hati harus seimbang maka akan terwujud kesempurnaan yang kita inginkan walaupun sebenarnya tidak ada yang sempurna didunia ini setidaknya mendekati sempurna.

    ReplyDelete
  63. akal dan hati adalah dua hal yang berbeda tapi harus terjalin suatu simbiosis yang mengarahkan kita pada kebaikan, kebenaran serta pemahaman akal budi dalam perjalanan hidup menggapai sebuah tujuan ilhami.. dimana akal berperan sebagai motor, pengendali pikiran, memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dan itu harus sejalan dengan kata hati dimana hati sebagai pengendali batin yang mampu membedakan baik dan buruk karena kebenaran yang mutlak ad pada kata hati kita..

    ReplyDelete
  64. Adi Kiswantoro/10144100096 III/AIII27 October 2011 at 05:25

    akal dan hati adalah dua hal yang berbeda tapi harus terjalin suatu simbiosis yang mengarahkan kita pada kebaikan, kebenaran serta pemahaman akal budi dalam perjalanan hidup menggapai sebuah tujuan ilhami.. dimana akal berperan sebagai motor, pengendali pikiran, memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dan itu harus sejalan dengan kata hati dimana hati sebagai pengendali batin yang mampu membedakan baik dan buruk karena kebenaran yang mutlak ada pada kata hati kita..

    ReplyDelete
  65. Manusia merupakan paling mulia dihadapan Tuhan karena mempunyai akal untuk berfikir serta membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. akal yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya.Antara akal dan hati nurani haruslah seimbang karena Pada saat kita akan mengambil keputusan harusnya menggunakan akal, hati dan perasaan. Baik buruknya keputusan yang kita ambil harus kita pikirkan dengan akal, perasaan dan hati. Jadi, antara akal dan hati harus ada keseimbangan.

    ReplyDelete
  66. akal dan hati...
    hemmmm.. dua hal yang yang paling berperan dalam diri manusia. apabila dua hal tersebut bisa dikolaborasikan dengan baik maka akan menjadikan seseorang yang mampu menjadikan sesuatu hal menjadi lebih berguna. karna keseimbangan diantara keduanya akan berdampak positif bagi diri setiap individu.

    ReplyDelete
  67. Akal dan perasaan adalah dua hal yang saling berkaitan, dimana kita harus mengambil sebuah keputusan maka kita harus mempertimbangkan antara akal / pikiran dengan hati / perasaan.
    tp terkadang akal / pikiran identik dengan laki-laki, dan perasaan / hati dengan perempuan.
    jadi pernah ada yang bilang ketika dua orang suami-istri bertengkar. dan istri berkata : "ayah sih ga punya perasaan". dan suami brkata : "bunda sih ga bisa mikir". tapi dari sua hal itu ada orang bijak berkata :" jika kita diberi nasehat oleh beberapa penasehat maka ambillah keputusan itu dengan hati nuranimu" (film princes of persia)
    kita mahluk yang sempurna yang mempunyai akal dan perasaan so gunakan itu untuk kebaikan dan kasih sayang kepada sesama. ^_^

    ReplyDelete
  68. Manusia diciptakan didunia ini adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk yang lain. Namun, terdapat negasi dari kenyataan itu, betapa tidak karena pada kenyataanya manusia tidaklah ada yang sempurna.
    HATI dan PIKIRAN adalah bagian dari manusia yang paling penting, karena kesempurnaan manusia tidak terlepas dari keseimbangan antara hati dan pikiran. Karena itu dapat saya katakan bahwa manusia yang sempurna adalah manusia yang dapat menemukan titik keseimbnagan antara HATI dan PIKIRAN. Sebagaimana Emmanuel KAnt mengatakan teorinya, saya juga mengungkapkan pendapat saya tentang titik kesempurnaan manusia dapat diperoleh jika manusia dapat mencapai titik keseimbangan antara HATI dan PIKIRAN. Bukankah begitu bapak dosen? .....???
    SUTRI PANJI KURNIAWAN (08144100095)

    ReplyDelete
  69. Manusia diciptakan didunia ini adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk yang lain. Namun, terdapat negasi dari kenyataan itu, betapa tidak karena pada kenyataanya manusia tidaklah ada yang sempurna.
    HATI dan PIKIRAN adalah bagian dari manusia yang paling penting, karena kesempurnaan manusia tidak terlepas dari keseimbangan antara hati dan pikiran. Karena itu dapat saya katakan bahwa manusia yang sempurna adalah manusia yang dapat menemukan titik keseimbnagan antara HATI dan PIKIRAN. Sebagaimana Emmanuel KAnt mengatakan teorinya, saya juga mengungkapkan pendapat saya tentang titik kesempurnaan manusia dapat diperoleh jika manusia dapat mencapai titik keseimbangan antara HATI dan PIKIRAN. Bukankah begitu bapak dosen? .....???
    SUTRI PANJI KURNIAWAN (08144100095)

    ReplyDelete
  70. Manusia diciptakan didunia ini adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk yang lain. Namun, terdapat negasi dari kenyataan itu, betapa tidak karena pada kenyataanya manusia tidaklah ada yang sempurna.
    HATI dan PIKIRAN adalah bagian dari manusia yang paling penting, karena kesempurnaan manusia tidak terlepas dari keseimbangan antara hati dan pikiran. Karena itu dapat saya katakan bahwa manusia yang sempurna adalah manusia yang dapat menemukan titik keseimbnagan antara HATI dan PIKIRAN. Sebagaimana Emmanuel KAnt mengatakan teorinya, saya juga mengungkapkan pendapat saya tentang titik kesempurnaan manusia dapat diperoleh jika manusia dapat mencapai titik keseimbangan antara HATI dan PIKIRAN. Bukankah begitu bapak dosen? .....???
    SUTRI PANJI KURNIAWAN (08144100095)

    ReplyDelete
  71. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  72. akal dan hati...
    hemmmm.. dua hal yang yang paling berperan dalam diri manusia. apabila dua hal tersebut bisa dikolaborasikan dengan baik maka akan menjadikan seseorang yang mampu menjadikan sesuatu hal menjadi lebih berguna. karna keseimbangan diantara keduanya akan berdampak positif bagi diri setiap individu.

    ReplyDelete
  73. smt3/a3 10144100090
    Akal dan hati merupakan setu hal yang sangat berbeda namun terkait satu sama lain,.akal yang cenderung ke loika sedang hati yang cenderung ke perasaan.. akal dan hati haruslah seimbang.Banyak orang berkata bahwa barang siapa menginginkan kesuksesan maka gunakanlah hati dan pikiran secara seimbang. Dalam bersikap, bertutur kata, dan dalam mengambil keputusan hendaknya meminta pertimbangan dari akal maupun hati nurani.

    ReplyDelete
  74. MASNING (08144100012)

    MARI KITA LIHAT PERBEDAAN HATI DAN PIKIRAN

    Fungsi hati:
    1. menghasilkan empedu,
    2. menghasilkan enzim,
    3. menghasilkan faktor pembekuan darah,
    4. menawarkan racun,
    5. metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat,
    6. Menyimpan gula darah, dan mengeluarkannya ketika tubuh memerlukan,
    7. memproduksi vitamin K,
    8. memproduksi sel darah merah ketika masih janin, dan bahkan beberapa bulan setelah lahir, dan sebagainya

    Pikiran (otak /qolbu)
    Setelah manusia sempurna penciptaanya, manusia disempurnakan fisiknya dengan diberikan :
    Mata ,Telinga ,Qolbu
    Sebagai modal awal manusia menjalani hidupnya dengan beribadah kepada penciptanya. Inilah yang membedakan antara manusia sebagai ahsanal kholiqin dengan makhluk lainnya. Dengan bermodal penglihatan pendengaran dan Qolbu manusia dituntut memfungsikan sarana-sarana untuk beribadah.
    Qolbu yang sering tersebut didalam alqur’an seringkali diartikan dengan hati, muncul suatu pertanyaan benarkah qolubu itu hati. Secara harfiah qolbu memiliki arti bolak-balik, bukan hati. Secara fungsi pun qolbu berfungsi untuk memahami
    Jika kata qolbu diarikan dengan hati, apakah hati dapat berfungsi untuk memahami atau berfikir. Pemahaman seperti ini sangat bertentangan dengan ilmu kedokteran, karena yang berfungsi untuk memahami hanyalah otak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika otak dapat untuk memahami dan qolbupun dalam alqur’an berfungsi untuk memahami, berarti qolbu adalah otak. Karena hati fungsinya adalah untuk menawarkan racun, mengubah zat gula menjadi glycogen, maka tidak ada satupun fungsi hati yang sama dengan qolbu. Dalam ilmu kedokteran otak atau qolbu memiliki tiga bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Yaitu otak besar, otak kecil, dan otak tengah.
    1. otak besar (cerebrum) fuada
    Otak besar dalam bahasa qur’annya adalah Fu’ada yang merupakan pusat kecerdasan. Segala infornasi atau ilmu dari alam masuk melalui otak besar. fungsi dari fu’ada sendiri adalah sebagai pusat saraf panca indra, untuk menghitung, menghafal, menganalisis. Inilah otak manusia yang berfungsi untuk berakal. Sebagai contoh ketika seseorang sedang dihadapkan suatu masalah yang rumit dia pasti akan berfikir untuk mencari jalan keluarnya. ketika dia sedang berfikir tadi maka otak besarnya sedang bekerja.
    2. otak tengah (Hypotalamus) Nafs
    Otak tengah adalah bagian otak yang berfungsi sebagai pusat emosi. Apapun bentuk emosinya semuanya bermuara di Nafs. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat rasa yaitu rasa sedih,benci, marah, dan lain sebagainya. Sebagai pusat keinginan
    3. Otak kecil (sudur)
    Otak kecil berfungsi sebagai pusat kesadaran,akurasi, mengatur keseimbangan, daya ingat. Dengan cerebellum ini maka segala ilmu yang telah kita pelajari dengan baik, akan tersimpan, dan dapat bekerja secara otomatis. Sehingga jika seseorang dihadapkan suatu masalah dapat berbeda cara menghadapinya tergantung apa yang tersimpan di dalam sudur. Jadi jika sudur terisi dengan pola pikir musyrik maka cara menghadapinya dengan cara musyrik, jika sudur terisi oleh alqur’an maka cara menghadapinya pun dengan cara qur’an.
    Otak manusia yang berfungsi untuk memahami memiliki kemampuan menyerap informasi yang terkandung di dalam alqur’an. Sebagai suatu konsep kesepasangan bahwa :
    ilmu sebagai software  otak sebagai hardware
    Ilmu tidak akan berguna tanpa adanya otak sebagai mesin pengolah ilmu, dan otak tidak akan berfungsi tanpa ilmu karena tidak ada yang diolah.

    ReplyDelete
  75. Eka Juliani (08144100091)
    Akal dan Hati,Berfikir dengan akal dan hati adalah cara yang terbaik untuk memutuskan. dengan akal kita bisa berfikir secara strategis, logis, dan komprehensif, dan dengan hati kita bisa menambahkan parameter parameter yang belum terpenuhi untuk selanjutnya bisa menjadi bahan pertimbangan.
    Mengapa kedua hal diatas perlu dipekerjakan secara bersama – sama? karena terkadang skenario kehidupan mentakdirkan hal lain untuk sebuah keputusan. terkadang keputusan yang logis tidak selalu keputusan yang benar, dan terkadang keputusan yang terasa benar tidak selalu sebuah keputusan yang seharusnya kita ambil. Karena terkadang kita tidak pernah tahu pasti apa yang benar sampai kita dibukakan kepada masa depan. yang bisa kita lakukan adalah membesarkan peluang kita untuk mencapai kebenaran, dengan mempertimbangkan kedua aspek di atas.

    ReplyDelete
  76. MASNING (08144100012)

    Fungsi hati:
    1. menghasilkan empedu,
    2. menghasilkan enzim,
    3. menghasilkan faktor pembekuan darah,
    4. menawarkan racun,
    5. metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat,
    6. Menyimpan gula darah, dan mengeluarkannya ketika tubuh memerlukan,
    7. memproduksi vitamin K,
    8. memproduksi sel darah merah ketika masih janin, dan bahkan beberapa bulan setelah lahir, dan sebagainya

    Pikiran (otak /qolbu)
    Setelah manusia sempurna penciptaanya, manusia disempurnakan fisiknya dengan diberikan :
    Mata ,Telinga ,Qolbu
    Sebagai modal awal manusia menjalani hidupnya dengan beribadah kepada penciptanya. Inilah yang membedakan antara manusia sebagai ahsanal kholiqin dengan makhluk lainnya. Dengan bermodal penglihatan pendengaran dan Qolbu manusia dituntut memfungsikan sarana-sarana untuk beribadah.
    Qolbu yang sering tersebut didalam alqur’an seringkali diartikan dengan hati, muncul suatu pertanyaan benarkah qolubu itu hati. Secara harfiah qolbu memiliki arti bolak-balik, bukan hati. Secara fungsi pun qolbu berfungsi untuk memahami
    Jika kata qolbu diarikan dengan hati, apakah hati dapat berfungsi untuk memahami atau berfikir. Pemahaman seperti ini sangat bertentangan dengan ilmu kedokteran, karena yang berfungsi untuk memahami hanyalah otak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika otak dapat untuk memahami dan qolbupun dalam alqur’an berfungsi untuk memahami, berarti qolbu adalah otak. Karena hati fungsinya adalah untuk menawarkan racun, mengubah zat gula menjadi glycogen, maka tidak ada satupun fungsi hati yang sama dengan qolbu. Dalam ilmu kedokteran otak atau qolbu memiliki tiga bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Yaitu otak besar, otak kecil, dan otak tengah.
    1. otak besar (cerebrum) fuada
    Otak besar dalam bahasa qur’annya adalah Fu’ada yang merupakan pusat kecerdasan. Segala infornasi atau ilmu dari alam masuk melalui otak besar. fungsi dari fu’ada sendiri adalah sebagai pusat saraf panca indra, untuk menghitung, menghafal, menganalisis. Inilah otak manusia yang berfungsi untuk berakal. Sebagai contoh ketika seseorang sedang dihadapkan suatu masalah yang rumit dia pasti akan berfikir untuk mencari jalan keluarnya. ketika dia sedang berfikir tadi maka otak besarnya sedang bekerja.
    2. otak tengah (Hypotalamus) Nafs
    Otak tengah adalah bagian otak yang berfungsi sebagai pusat emosi. Apapun bentuk emosinya semuanya bermuara di Nafs. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat rasa yaitu rasa sedih,benci, marah, dan lain sebagainya. Sebagai pusat keinginan
    3. Otak kecil (sudur)
    Otak kecil berfungsi sebagai pusat kesadaran,akurasi, mengatur keseimbangan, daya ingat. Dengan cerebellum ini maka segala ilmu yang telah kita pelajari dengan baik, akan tersimpan, dan dapat bekerja secara otomatis. Sehingga jika seseorang dihadapkan suatu masalah dapat berbeda cara menghadapinya tergantung apa yang tersimpan di dalam sudur. Jadi jika sudur terisi dengan pola pikir musyrik maka cara menghadapinya dengan cara musyrik, jika sudur terisi oleh alqur’an maka cara menghadapinya pun dengan cara qur’an.
    Otak manusia yang berfungsi untuk memahami memiliki kemampuan menyerap informasi yang terkandung di dalam alqur’an. Sebagai suatu konsep kesepasangan bahwa :
    ilmu sebagai software  otak sebagai hardware
    Ilmu tidak akan berguna tanpa adanya otak sebagai mesin pengolah ilmu, dan otak tidak akan berfungsi tanpa ilmu karena tidak ada yang diolah.

    ReplyDelete
  77. HUSEIN ARDIYANTO (10144100107)smt3/a3
    Dari artikel diatas saya hanya ingin menulis bahwa Tuhan menciptakan manusia paling sempurna dibandingkan dengan ciptaan Tuhan yang lainnya. Yang membedakannya, antara lain manusia mempunyai hati nurani dan akal budi sedangkan makhluk lain tidak. Selain itu manusia juga mempunyai rasa, cipta dan karsa. Untuk merasakan kesuksesan perlu hati dan untuk meningkatkan kebahagiaan perlu akal. Keduanya bisa tercapai jika manusia dapat menyeimbangkan antara akal dan hati.

    ReplyDelete
  78. SUSI SATRIATMI 08144100060
    A2

    KESEIMBANGAN ANTARA HATI DAN AKAL


    Hal yang saya dapat dalam artikel ini adalah sangat penting dalam penggunaan akal dan hati dalam kehidupan.
    Hal ini dapat dilihat dari cara berfikir wanita yang identik menggunakan hati perasaannya dan jarang berfikir jauh.
    Berbeda dengan pria yang dominan menggunakan akalnya.
    Oleh karenanya diperlukan keseimbangan antara hati dan akal dalam berinteraksi dengan lingkungan, sesama manusia serta kepada Tuhannya.

    Terimakasih

    ReplyDelete
  79. fitriana (08144100064)29 October 2011 at 03:18

    Artikel “keseimbangan akal dan hati” mengatakan akal dan hati merupakan sesuatu yang tidak pernah terpisahkan, misalnya saja dalam mengambil suatu keputusana kita tidak boleh hanya mengunakan akal saja, begitu juga sebaliknya dalam mengambil keputusan kita tidak boleh menngunakan hati saja. Untuk mendapatkan suatu keputusan yang sempurna gunakan akan dan hati kita secara seimbang.

    ReplyDelete
  80. Maaf baru poskan komentar hari ini.
    mengenai “keseimbangan akal dan hati” semua itu didapat dari penerimaan panca indra kita yang melihat kondisi atau situasi yang memadai atau kurang memadai.
    akal merupakan kilasan dari kepandaian yang didasarkan dari pengetahuan yang permanen atau non permanen. akal berkerja keras untuk mencari celah agar selalu menang dalam setiap petarungan dunia. sedangkan hati berdasarkan penglihatan yang diterima oleh pikiran dan melekat pada daya ingat yang sangat kuat hingga terbawa dalam dunia sadar. muncullah keihlasan dari kedua tangan. filsafat ada untuk kita pelajari atau untuk kita lihat, bagai mana kita bisa mungukur akal dan hati itu seimbang karena akal ada dalam pikiran yang abtrak sedangkan hati dapat kita timbang. perubahan masa hati bisa kejam akal semakin pintar. perubahan masa hati bisa kasihan akal mencari celah untuk memberi. perubahan masa ...
    inilah keseimbangan akal dan pikiran itu.
    sekian dari saya wasalam....
    oleh:
    Nikodemus F
    08144100014
    fkip matematika 2008
    sem 7 a1
    salam super

    ReplyDelete
  81. terimakasih atas komentar yang diberikan, saya sudah baca setiap komen yang bermaam-macam. Itulah filsafat anda. Penilaian saya lakukan dari sisi filsafat dan attitude termasuk kedisiplinan waktu dalam menulis komentar. Terimakasih

    ReplyDelete
  82. KESEIMBANGAN AKAL DAN HATI
    Setelah membaca tulisan yang berjudulkan “keseimbangan akal dan hati” ini membuat mata, pikiran dan juga wawasan saya bertambah. Bahwa ada dua hal yang dapat menjadi dasar maupun pedoman untuk bisa mendapatkan dan meraih kesuksesan, kebahagiaan, dan ketentraman hati. Dimana dua hal itu adalah akal dan hati. Satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lain ialah jikalau manusia dianugerahi sebuah akal yang bisa digunakan untuk berfikir, dapat menilai mana yang benar dan mana yang salah. Hati yang dapat digunakan sebagai pertimbangan setiap keputusan yang akan diambil, atau perbuatan yang akan dilakukan, sehingga tidak akan bertentangan dangan hati.
    Apa yang akan kita lakukan harus dapat seimbang dan itu memang keputusan yang benar untuk pihak akal maupun hati. Selalu berjalan beriringan menumbuhkan ketentraman dalam bertindak, karena selalu dapat melakukan hal yang positif. Suasana ketentraman yang dialami menumbuhkan kebahagian hidup di dunia maupun di akherat, karena semua dilakukan dengan niat yang bersih, dilaksanakan dengan benar menurut akal dan hati, moral maupun hukum agama yang berlaku. Semua diniatkan untuk ibadah dan pasti akan diberikan kemudahan jalan untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan menurut saya bukan berapa besar uang yang dapat kita hasilkan dalam satu hari. Tetapi lebih kepada sukses membuat hidup kita bahagia dan orang disekitar kita bahagia.
    Jadi untuk meraih puncak kesuksesan kita perlu menggunakan akal dan hati secara imbang dan benar tanpa melanggar aturan moral dan agama.
    Ria Setyawati (09144100107 / 7.A2)

    ReplyDelete
  83. Keseimbangan Akal Dan Hati
    Setelah membaca tulisan ini saya tambah yakin bahwa segala hal yang harus saya lakukan di dunia ini, harus didasari dari akal dan hati. Dengan kata lain dalam melakukan segala sesuatu harus menggunakan akal dan hati. Dengan menggunakan akal manusia akan berpikir secara rasional menggunakan dasar-dasar logika. Dengan menggunakan hati manusia akan bertindak sesuai rasa kemanusiaan yang dimilki. Saat manusia hanya menggunakan akalnya, manusia tidak akan berpikir dan bertindak dengan memperdulikan manusia lainnya. Hanya akan memikirkan dirinya sendiri. Hali tersebut menyebabkan pikiran dan tindakan manusia akan pergi kemanan-mana. Dan ketika manusia hanya menggunakan hatinya, manusia akan bertindak dengan tidak menggunakan logika dasasr-dasar berpikir. Hal tersebut menyebabkan pikiran dan tindakan manusia akan banyak melakukan kesalahan. Jadi memanglah tepat jika manusia harus menyeimbangkan akal dan hati. Dengan keseimbangan akal dan hati manusia akan berpikir dan bertindak dengan benar. Jadi menurut saya akal adalah pelengkap dari hati, dan hati adalah pelengkap dari akal.
    Kurniawan (09144100126 / 7.A2)

    ReplyDelete