Kooperatif Learning
Kegiatan pembelajaran yang baik adalah kegiatan pembelajaran yang dapat memposisikan siswa sebagai subjek/ pelaku dalam kegiatan pembelajaran. Semakin banyak peran siswa dalam kegiatan pembelajaran maka ia akan lebih mudah mengkonstruksi pengetahuan yang ada di dalam pikirannya dengan pengetahuan baru yang ia dapatkan pada waktu kegiatan pembelajaran. Mengapa lebih mudah? Ini disebabkan karena dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis kooperatif learning siswa mengalami sendiri, melakukan dan berperan aktif dalam pembelajaran. Semakin banyak kesempatan dan peran dalam kooperatif learning semakin banyak pula ilmu/ materi pelajaran yang dapat mereka serap. Pengetahuan yang di serap siswa kemudian diolah dan di konstruksi dengan pengetahuan sebelumnya yang pernah mereka dapatkan. Jika masing-masing siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang sebelumnya ia dapatkan, maka hasilnya siswa dapat memahami materi pelajaran yang diberikan, namun jika proses konstruksi itu tidak berhasil, maka siswa akan mengalami kebingungan.
Kebingungan ini timbul karena proses konstruksi tidak berhasil. Ketidak berhasilan proses konstruksi ini dapat disebabkan oleh informasi baru yang ia terima hanya sepotong saja. Ini menimbulkan kesulitan dalam merekonstruksi dengan pengetahuan sebelumnya yang pernah ia dapatkan.
Kooperatif learning sangat banyak macamnya yaitu :
- Kooperatif learning tipe TGT (team Game Turnament)
- Kooperatif Learning tipe Jigsaw I
- Kooperatif Learning tipe Jigsaw II
- …..
- …..
Pada intinya kooperatif learning adalah proses pembelajaran yang menggunakan peran aktif siswa terutama dalam berinteraksi dengan siswa lainnya.
Kooperatif Learning tipe Jigsaw
Kooperatif learning tipe Jigsaw adalah salah satu metode atau cara pembelajaran dengan membagi sejumlah siswa dalam beberapa kelomok kecil yang terdiri dari 3-5 orang. Masing-masing kelompok kecil ini memiliki tugas untuk membahas, berdiskusi mengenai masalah tertentu dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Setelah kelompok kecil ini selesai membahas suatu permasalahan dan memilki kesimpulan awal, kemudian siswa menerangkannya dalam kelompok yang anggotanya lebih banyak. Pembelajaran ini adalah pembelajaran dari siswa, oleh siswa dan untuk siswa.
Contoh pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw :
Siswa yang terdiri dari 30 siswa dibagi dalam 10 kelompok kecil. Masing-masing kelompok memilki 3 anggota. 10 kelompok tersebut memilki tugas yang berbeda-beda. Misal kelompok kecil 1 mempelajari tentang pengertian, kelompok kecil 2 membahas mengenai contoh-contoh, kelompok kecil 3 memahami contoh soal dst… Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugasnya, kelompok tersebut dipecah kembali dan dibentuk kelompok besar (3 kelompok) yang terdiri dari 10 orang yang berasal dari salah satu siswa kelompok kecil 1, satu siswa kelompok kecil 2, satu kelompok kecil 3 dst… satu siswa kelompok kecil 10 (genap 10 siswa). Dalam kelompok besar tersebut masing-masing siswa bertugas menerangkan hasil dari diskusi pada waktu jadi anggota kelompok kecil.
No comments:
Post a Comment